medcom.id, Pangkalan Bun: Perwakilan Rusia menyambangi Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Kedatangan Rusia ini untuk membantu Tim Evakuasi gabungan mencari korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ahli-ahli Rusia akan membantu Tim SAR. Kami bisa mencari bahkan sampai puing terkecil di titik paling dalam. Mungkin kami adalah yang terbaik di dunia, mereka adalah ahli-ahli bawah laut," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Shilin di Lanud Iskandar.
Rusia, kata Alexander, membawa berbagai peralatan canggih untuk membantu pencarian puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di dasar laut. Alat pencari milik Rusia seberat 500 kilogram itu dapat bekerja hingga kedalaman 300 meter.
Alex yakin alat itu dapat membantu tim evakuasi gabungan dalam melakukan pencarian. Apalagi, alat itu dilengkapi dengan sistem sonar yang dapat melacak keberadaan kotak hitam.
"Kami optimis bisa berhasil. Temukan black box, tapi kami bisa menemukan apa saja, karena alat kami canggih," tegasnya.
Tindakan ini, lanjut dia, untuk membantu sesama teman yang berada dalam kesulitan. Hubungan Rusia dengan Indonesia cukup dekat. Bahkan, Rusia juga ikut serta dalam rehabilitasi Nangroe Aceh Darusalam pascatsunami.
Alex pun tak ingin menunggu. Dia menyebut penyelam Rusia dengan peralatan yang dimiliki akan segera beraksi. "Satu jam lagi, besok siap menyelam. Naik kapal terserah Pemerintah Indonesia," tandasnya.
Seperti diketahui, Rusia memberikan bantuan armada dua buah pesawat untuk mendukung pencarian penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501, salah satunya adalah pesawat jenis amphibi. Selain itu juga terdapat 72 kru, dengan 22 penyelam expert.
Bantuan negara tetangga memang terus berdatangan. Bahkan, kapal USS Sampsons milik Amerika Serikat telah menemukan 12 jenazah dan beberapa bagian pesawat dalam satu hari kemarin, Jumat (2/1/2014). Dua belas jenazah itu diantarkan dengan helikopter Seahawk ke Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun.
medcom.id, Pangkalan Bun: Perwakilan Rusia menyambangi Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Kedatangan Rusia ini untuk membantu Tim Evakuasi gabungan mencari korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ahli-ahli Rusia akan membantu Tim SAR. Kami bisa mencari bahkan sampai puing terkecil di titik paling dalam. Mungkin kami adalah yang terbaik di dunia, mereka adalah ahli-ahli bawah laut," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Shilin di Lanud Iskandar.
Rusia, kata Alexander, membawa berbagai peralatan canggih untuk membantu pencarian puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di dasar laut. Alat pencari milik Rusia seberat 500 kilogram itu dapat bekerja hingga kedalaman 300 meter.
Alex yakin alat itu dapat membantu tim evakuasi gabungan dalam melakukan pencarian. Apalagi, alat itu dilengkapi dengan sistem sonar yang dapat melacak keberadaan kotak hitam.
"Kami optimis bisa berhasil. Temukan black box, tapi kami bisa menemukan apa saja, karena alat kami canggih," tegasnya.
Tindakan ini, lanjut dia, untuk membantu sesama teman yang berada dalam kesulitan. Hubungan Rusia dengan Indonesia cukup dekat. Bahkan, Rusia juga ikut serta dalam rehabilitasi Nangroe Aceh Darusalam pascatsunami.
Alex pun tak ingin menunggu. Dia menyebut penyelam Rusia dengan peralatan yang dimiliki akan segera beraksi. "Satu jam lagi, besok siap menyelam. Naik kapal terserah Pemerintah Indonesia," tandasnya.
Seperti diketahui, Rusia memberikan bantuan armada dua buah pesawat untuk mendukung pencarian penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501, salah satunya adalah pesawat jenis amphibi. Selain itu juga terdapat 72 kru, dengan 22 penyelam expert.
Bantuan negara tetangga memang terus berdatangan. Bahkan, kapal USS Sampsons milik Amerika Serikat telah menemukan 12 jenazah dan beberapa bagian pesawat dalam satu hari kemarin, Jumat (2/1/2014). Dua belas jenazah itu diantarkan dengan helikopter Seahawk ke Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AND)