medcom.id, Jakarta: LSM pemerhati lingkungan WWF Indonesia menilai pemerintah kurang berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati yang dimiliki, khususnya satwa liar. Organisasi non-pemerintah Internasional itu menagih komitmen pemerintah untuk melindungi satwa liar.
Banyak spesies yang terancam punah, menjadi gambaran nyata kurangnya perhatian pemerintah di sektor ini. Salah satu yang menjadi sorotan mereka adalah Gajah Sumatera.
"Sekarang Gajah Sumatera masuk kategori kritis, kita tidak mau nasibnya sama seperti Harimau Jawa dan Bali yang Sekarang sudah punah," kata Suharto selaku ahli satwa liar WWF Indonesia saat ditemui Metrotvnews.com, Ahad (9/11/2014).
Menurutnya banyak satwa liar yang terancam punah karena tidak jelasnya arah kebijakan. Salah satunya adalah penegakan hukum yang lemah bagi pelaku perburuan liar satwa yang dilindungi.
"Perburuan Gajah untuk diambil gadingnya masih marak terjadi di Sumatera, Harimau Sumatera juga mengalami hal yang sama. Pelakunya sampai Sekarang belum tertangkap," ungkapnya.
"Dari faktor SDM dan pembiayaan sebetulnya pemerintah cukup. Sekarang yang jadi pertanyaan ada enggak keinginan untuk menegakan hukum. Karena keadaan sudah kritis untuk beberapa spesies," tambahnya.
Gajah Sumatera (Elephas maximus) saat ini, terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (critically endangered). Estimasi populasi Gajah Sumatera tahun 2007 adalah antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena yang habitat terus menyusut dan perburuan yang terus terjadi.
medcom.id, Jakarta: LSM pemerhati lingkungan WWF Indonesia menilai pemerintah kurang berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati yang dimiliki, khususnya satwa liar. Organisasi non-pemerintah Internasional itu menagih komitmen pemerintah untuk melindungi satwa liar.
Banyak spesies yang terancam punah, menjadi gambaran nyata kurangnya perhatian pemerintah di sektor ini. Salah satu yang menjadi sorotan mereka adalah Gajah Sumatera.
"Sekarang Gajah Sumatera masuk kategori kritis, kita tidak mau nasibnya sama seperti Harimau Jawa dan Bali yang Sekarang sudah punah," kata Suharto selaku ahli satwa liar WWF Indonesia saat ditemui
Metrotvnews.com, Ahad (9/11/2014).
Menurutnya banyak satwa liar yang terancam punah karena tidak jelasnya arah kebijakan. Salah satunya adalah penegakan hukum yang lemah bagi pelaku perburuan liar satwa yang dilindungi.
"Perburuan Gajah untuk diambil gadingnya masih marak terjadi di Sumatera, Harimau Sumatera juga mengalami hal yang sama. Pelakunya sampai Sekarang belum tertangkap," ungkapnya.
"Dari faktor SDM dan pembiayaan sebetulnya pemerintah cukup. Sekarang yang jadi pertanyaan ada enggak keinginan untuk menegakan hukum. Karena keadaan sudah kritis untuk beberapa spesies," tambahnya.
Gajah Sumatera (
Elephas maximus) saat ini, terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (critically endangered). Estimasi populasi Gajah Sumatera tahun 2007 adalah antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena yang habitat terus menyusut dan perburuan yang terus terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)