medcom.id, Surabaya: Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki bentrokan antara Bonek dengan kelompok perguruan silat, Minggu dini hari 1 Oktober 2017. Akibat kejadian itu, dua pendekar tewas.
"Kelompok perguruan silat ini ada kegiatan di Gresik, sedangkan bonek baru saja menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya," beber Kapolrestabes Surabaya, Kombes Muhammad Iqbal dikutip dari Antara, Minggu 1 Oktober 2017.
Iqbal melanjutkan, kedua kelompok itu berpapasan di Jalan Tambak Osowilangon Surabaya, pada Sabtu 29 Oktober 2017 sekitar pukul 23.00 WIB. Bentrokan tak dapat dihindarkan.
Polisi berhasil membubarkan bentrok itu. Namun, ternyata massa bonek kemudian melakukan penghadangan terhadap iring-iringan anggota perguruan silat saat melintas di Jalan Raya Balongsari Surabaya.
"Saat itu sudah pukul 00.30 WIB, Minggu dini hari. Massa bonek membakar satu unit sepeda motor yang menyebabkan dua orang anggota perguruan silat meninggal dunia," tambah dia.
Dua korban diketahui bernama Eko Ristanto,25, warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, dan Aris,20, warga Simorejosari, Bojonegoro. Usai kejadian, penyelidikan langsung dilakukan.
"Di antaranya siang hari ini juga kami sudah mengundang koordinator bonek di seluruh tingkat kecamatan se-Surabaya untuk datang ke Polrestabes Surabaya," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu yakin, dengan mengundang seluruh koordinator lapangan bonek se-Surabaya akan dapat menemukan pelaku yang menyulut bentrokan hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Tak cuma koordinator bonek, dari pihak perguruan silat juga kami minta datang ke Polrestabes Surabaya," tutur dia.
medcom.id, Surabaya: Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki bentrokan antara Bonek dengan kelompok perguruan silat, Minggu dini hari 1 Oktober 2017. Akibat kejadian itu, dua pendekar tewas.
"Kelompok perguruan silat ini ada kegiatan di Gresik, sedangkan bonek baru saja menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya," beber Kapolrestabes Surabaya, Kombes Muhammad Iqbal dikutip dari
Antara, Minggu 1 Oktober 2017.
Iqbal melanjutkan, kedua kelompok itu berpapasan di Jalan Tambak Osowilangon Surabaya, pada Sabtu 29 Oktober 2017 sekitar pukul 23.00 WIB. Bentrokan tak dapat dihindarkan.
Polisi berhasil membubarkan bentrok itu. Namun, ternyata massa bonek kemudian melakukan penghadangan terhadap iring-iringan anggota perguruan silat saat melintas di Jalan Raya Balongsari Surabaya.
"Saat itu sudah pukul 00.30 WIB, Minggu dini hari. Massa bonek membakar satu unit sepeda motor yang menyebabkan dua orang anggota perguruan silat meninggal dunia," tambah dia.
Dua korban diketahui bernama Eko Ristanto,25, warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, dan Aris,20, warga Simorejosari, Bojonegoro. Usai kejadian, penyelidikan langsung dilakukan.
"Di antaranya siang hari ini juga kami sudah mengundang koordinator bonek di seluruh tingkat kecamatan se-Surabaya untuk datang ke Polrestabes Surabaya," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu yakin, dengan mengundang seluruh koordinator lapangan bonek se-Surabaya akan dapat menemukan pelaku yang menyulut bentrokan hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Tak cuma koordinator bonek, dari pihak perguruan silat juga kami minta datang ke Polrestabes Surabaya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)