Lokasi baku tembak di markas Maute di Marawi, Filipina, 29 Mei 2017. Foto: Reuters/Erik De Castro
Lokasi baku tembak di markas Maute di Marawi, Filipina, 29 Mei 2017. Foto: Reuters/Erik De Castro

Pemerintah Perkuat Perbatasan Cegah Dampak Konflik Filipina

Dheri Agriesta • 07 Juni 2017 16:15
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto akan merangkul negara tetangga untuk mencegah perkembangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Asia Tenggara. Wiranto akan memperkuat perbatasan Indonesia untuk mencegah dampak konflik di Filipina.
 
"Iya dong, diperkuat," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 7 Juni 2017.
 
Wiranto akan meminta masing-masing matra TNI untuk memperkuat pos perbatasan yang mereka jaga. Tak hanya TNI, peran pemerintah daerah pun diharapkan ikut mencegah merembetnya paham radikal tersebut.

Wiranto akan mengumpulkan seluruh perwakilan pemerintah daerah untuk berkoordinasi secara komprehensif. Dalam rapat itu, Wiranto bakal menjabarkan rencana yang telah dibuat pemerintah menangkal ajaran ISIS.
 
"Untuk membendung kemungkinan tersebarnya basis teror dari wilayah Marawi ke tempat lain, terutama Indonesia," kata dia.
 
Baca: ISIS, Waralaba Selera Separatis
 
Wiranto mengaku telah melakukan beberapa tindakan dengan bekerja sama dengan negara tetangga seperti Australia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Selandia Baru. Rapat lanjutan pun akan digelar dalam waktu dekat untuk membahas konflik di Marawi, Filipina.
 
"Kita rancang nanti, baru ada pertemuan suprasional antara Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Filipina. Kita tunggu saja," jelas dia.
 
Baca: Menelaah Cara ISIS Membangun Tumpuan di Filipina
 
Pemerintah Filipina meyakini konflik yang melanda Marawi mendapatkan dukungan kekuatan dari kelompok Islamic State (ISIS). Selama ini kelompok Maute menguasai sebagian wilayah Marawi.
 
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan pasukan pemerintah masih mengejar 250 anggota yang menguasai Marawi. Pertempuran sendiri sudah mencapai belasan hari.
 
Lorenzana menjamin pasukan pemerintah akan segera mengisolasi para teroris di Mindanao. Hal ini dilakukan agar pergerakan mereka tak menyebar.
 
Pada Kamis 1 Juni, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan situasi di Mindanao murni rencana dari ISIS.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan