medcom.id, Jakarta: Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, wacana mengenai Pancasila terasa sepi di tengah hiruk pikuk dinamika masyarakat, terlebih dengan lahirnya generasi milenial. Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk menawarkan jurus paling efektif agar nilai-nilai Pancasila dapat diresapi dan dipraktikkan generasi milenial.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara kekinian, semisal kesenian, wayang, film, musik, dan berbagai kreativitas media sosial lainnya. "Kerahkan sekreatif mungkin, apalagi di era digital ini. Segala bentuk itulah yang paling efektif," ujar Hamdi seperti dilansir Media Indonesia, Rabu 31 Mei 2017.
Menurut Hamdi, implementasi nilai-nilai Pancasila tidak serta-merta diserahkan kepada masyarakat. "Perlu ada panduan, seperti sebuah lembaga baru dan kreatif yang bertugas membuat rancangan perihal bagaimana nilai-nilai Pancasila harus diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari," jelas Hamdi.
Hal senada disampaikan Ketua Yayasan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo. Katanya, banyak orang yang tidak melihat kaitan antara nilai-nilai Pancasila dan pelbagai kebijakan serta pola tingkah laku sehari-hari.
Semua itu dapat dilihat dari sejumlah hal kecil, misalnya mematuhi aturan untuk menyeberang di jembatan, membuang sampah, mendahulukan pejalan kaki, mengelola kehidupan publik, dan menyantuni orang miskin. "Tata kehidupan politik juga harus berjalan semestinya, yakni tidak ada korupsi dan berlaku jujur," jelasnya.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Pancasila Yudi Latif mengatakan Pancasila harus diyakini dulu oleh masyarakat sebagai nilai-nilai ideal yang dikehendaki masyarakat Indonesia.
Memasukkan doktrin nilai-nilai Pancasila, kata dia, juga bisa dilakukan melalui budaya setempat, misalnya melalui gamelan dan wayang. "Pemitosan juga penting melalui instrumen sehingga masyarakat menerimanya tanpa terpaksa dan merasa enjoy," cetusnya.
Pekan Pancasila
Pemerintah menggelar pekan Pancasila pada 29 Mei hingga 4 Juni 2017. Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, gelaran itu dapat mengingatkan generasi selanjutnya untuk menjaga ideologi bangsa.
"Ideologi bangsa ini harus dipahami semua kita, generasi muda, bukannya hanya dipahami, melainkan juga harus dijalankan," kata Kalla di Jakarta, kemarin.
Presiden Joko Widodo direncanakan mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke-72 di Gedung Pancasila, Jalan Pejambon, Jakarta, besok. Tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2017 ialah Saya Indonesia, saya Pancasila. "Ini bukan sekadar upacara, melainkan meneguhkan komitmen kita terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keppres No 24/2016 dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
medcom.id, Jakarta: Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, wacana mengenai Pancasila terasa sepi di tengah hiruk pikuk dinamika masyarakat, terlebih dengan lahirnya generasi milenial. Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk menawarkan jurus paling efektif agar nilai-nilai Pancasila dapat diresapi dan dipraktikkan generasi milenial.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara kekinian, semisal kesenian, wayang, film, musik, dan berbagai kreativitas media sosial lainnya. "Kerahkan sekreatif mungkin, apalagi di era digital ini. Segala bentuk itulah yang paling efektif," ujar Hamdi seperti dilansir
Media Indonesia, Rabu 31 Mei 2017.
Menurut Hamdi, implementasi nilai-nilai Pancasila tidak serta-merta diserahkan kepada masyarakat. "Perlu ada panduan, seperti sebuah lembaga baru dan kreatif yang bertugas membuat rancangan perihal bagaimana nilai-nilai Pancasila harus diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari," jelas Hamdi.
Hal senada disampaikan Ketua Yayasan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo. Katanya, banyak orang yang tidak melihat kaitan antara nilai-nilai Pancasila dan pelbagai kebijakan serta pola tingkah laku sehari-hari.
Semua itu dapat dilihat dari sejumlah hal kecil, misalnya mematuhi aturan untuk menyeberang di jembatan, membuang sampah, mendahulukan pejalan kaki, mengelola kehidupan publik, dan menyantuni orang miskin. "Tata kehidupan politik juga harus berjalan semestinya, yakni tidak ada korupsi dan berlaku jujur," jelasnya.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Pancasila Yudi Latif mengatakan Pancasila harus diyakini dulu oleh masyarakat sebagai nilai-nilai ideal yang dikehendaki masyarakat Indonesia.
Memasukkan doktrin nilai-nilai Pancasila, kata dia, juga bisa dilakukan melalui budaya setempat, misalnya melalui gamelan dan wayang. "Pemitosan juga penting melalui instrumen sehingga masyarakat menerimanya tanpa terpaksa dan merasa enjoy," cetusnya.
Pekan Pancasila
Pemerintah menggelar pekan Pancasila pada 29 Mei hingga 4 Juni 2017. Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, gelaran itu dapat mengingatkan generasi selanjutnya untuk menjaga ideologi bangsa.
"Ideologi bangsa ini harus dipahami semua kita, generasi muda, bukannya hanya dipahami, melainkan juga harus dijalankan," kata Kalla di Jakarta, kemarin.
Presiden Joko Widodo direncanakan mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke-72 di Gedung Pancasila, Jalan Pejambon, Jakarta, besok. Tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2017 ialah Saya Indonesia, saya Pancasila. "Ini bukan sekadar upacara, melainkan meneguhkan komitmen kita terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keppres No 24/2016 dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)