Warung GG, toko penjual miras oplosan merek ginseng. Medcom.id/Dhaifurakhman Abbas.
Warung GG, toko penjual miras oplosan merek ginseng. Medcom.id/Dhaifurakhman Abbas.

Warga Sekitar Tahu Warung GG Jual Miras Oplosan

Dhaifurrakhman Abas • 05 April 2018 05:30
Jakarta: Muda-mudi asyik mengobrol di depan bangunan bergaris polisi di Jalan Komjen pol M Jasin, Srengseh Sawah, Jakarta Selatan. Bangunan bergaris polisi itu merupakan warung yang menjual minuman keras oplosan merek ginseng.
 
"Itu Warung GG bang. Kalau kata orang sekarang, Warung GG maut," kata Abdul, 16, saat sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya di Jalan Komjen Pol M. Jasin, Serengseh Sawah, Jakarta Selatan, Rabu, 4 April 2018.
 
Abdul merupakan warga Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Bocah kelas 2 SMA ini sehari-hari nongkrong sambil bekerja menjadi sukarelawan pengatur lalu-lintas (supeltas) di sekitar lokasi Warung GG. Pasalnya, setiap menjelang sore hingga malam, jalanan itu dipenuhi kendaraan yang melintas.

"Jalannya bercabang. Ada yang dari Jakarta, Depok, dari Universitas Indonesia," ujarnya.
 
Sudah lebih satu tahun Abdul bekerja mengatur lalu lintas. Ia pun semangat menjawab ketika ditanya perihal keberadaan Warung GG yang tengah viral.
 
"Sudah lama berdirinya itu. Ada mungkin 5 tahun. Memang itu warung buat orang mabuk," ujarnya.
 
Menurut Abdul, Warung GG mulai buka pukul 12.00 WIB dan tutup hingga larut malam. Botol-botol minuman dijejerkan pedagang tepat di depan warung tersebut. Persis seperti botol mineral yang dijual pedagang di warung kelontong.
 
Warga lain, Edi mengaku, sering melihat warung tersebut ramai dikunjungi pemuda hinggga lansia. Rumah Edi yang tepat di belakang Warung GG sering dijadikan tempat parkir kendaraan pengunjung warung.
 
Pun pengguna kendaraan roda empat, juga kerap terlihat menyambangi warung itu. Pengendara roda empat biasanya singgah sejenak di depan warung untuk memesan minuman dan kembali melanjutkan perjalanan.
 
"Paling banyak itu malam Sabtu sama malam Minggu. Yang naik motor parkirnya di depan sini, depan rumah saya. Kalau mobil itu sering terlihat mobil mewah, seperti punya pejabat," ujar dia.
 
Edi sudah lama tahu warung itu menjual minuman keras oplosan. Ia juga sering berbincang dengan pengunjung warung itu.
 
"Mereka bilang racikan ginseng di situ bikin nagih, makanya balik terus setiap saat," beber Edi.
 
Namun, Edi tidak tahu menahu soal racikan dan kadar alkohol yang terdapat pada minuman keras yang dijual pedagang yang akrab disapa Uda itu. Edi mengetahui perihal kadar alkohol dari media massa.
 
Daniel, tukang tambal ban di sekitar Warung GG, mengaku kenal dengan pedagang minuman itu. Pemilik warung bernama Rizal, namun warga sekitar memanggilnya Uda. Daniel pun mengaku sering membeli minuman keras yang dijual Uda. Lantaran, harga minuman tersebut terbilang murah. 
 
"Kencang efeknya. Rasanya anget-anget bikin nagih," tutur dia.
 
Daniel mengatakan, harga minuman di warung itu Rp10 ribu per bungkus. Satu bungkus minuman setara dengan dua gelas. Daniel menambahkan, setidaknya Uda bisa menjual empat galon minuman dalam sehari.
 
Dugaan itu muncul karena Daniel sering melihat Uda membawa empat galon larutan yang digunakan sebagai bahan pembuat ginseng setiap hari. Meski tak tahu secara rinci, Daniel mencoba mengingat resep rahasia ginseng millik Uda.
 
Kata dia, Uda biasanya mencampurkan cairan soda, air putih, alkohol berkadar 70 hingga 96 persen ke dalam ginseng.
 
"Dulu pernah lihat juga pas membawa barang-barang itu dibawa masuk ke warung sama si Uda," pungkas Daniel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan