Jakarta: Taman Safari Indonesia (TSI) resmi membawa kasus pemberian minuman keras oleh pengunjung ke beberapa satwa ke ranah hukum. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Bogor, Jawa Barat, dan akan segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, Humas TSI Yulius H Suprihardo mengatakan saat ini kondisi satwa yang sempat dicekoki minuman keras oleh pengunjung terus dipantau. Sebab ada kemungkinan kandungan alkohol dalam minuman tersebut mengganggu kesehatan hewan.
"Kalau mengutip dokter hewan Kami alkohol itu akan berdampak pada saraf satwa-satwa. Tim medis akan terus memantau dan mengobservasi satwa-satwa yang diduga terkena miras," ujar Yulius melalui sambungan telepon dalam Metro Pagi Primetime, Jumat 17 November 2017.
Yulius mengaku bahwa memang tidak ada pemeriksaan kendaraan terhadap pengunjung saat berlalu lintas di kawasan TSI untuk menjaga kenyamanan pengunjung.
Meski begitu TSI sudah memiliki aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung seperti tidak mengganggu satwa dan membuka jendela.
"Tapi memang Kami kembalikan lagi ke niat pengunjung karena apabila Kami melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan pengunjung akan berdampak pada kekurangnyamanan pengunjung yang berwisata," katanya.
Dia pun mengatakan patroli dan pengawasan dari petugas selalu dilakukan. Namun pemberian miras terhadap satwa maupun pelanggaran lain terjadi di luar dugaan dan menjadi yang pertama kali sejak TSI dibuka sebagai tempat wisata.
"Kami belum ada dialog dengan oknum yang diduga memberikan miras. Namun Kami sudah lakukan upaya hukum dan sudah Kami serahkan sepenuhnya ke pihak berwenang," jelasnya.
Jakarta: Taman Safari Indonesia (TSI) resmi membawa kasus pemberian minuman keras oleh pengunjung ke beberapa satwa ke ranah hukum. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Bogor, Jawa Barat, dan akan segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, Humas TSI Yulius H Suprihardo mengatakan saat ini kondisi satwa yang sempat dicekoki minuman keras oleh pengunjung terus dipantau. Sebab ada kemungkinan kandungan alkohol dalam minuman tersebut mengganggu kesehatan hewan.
"Kalau mengutip dokter hewan Kami alkohol itu akan berdampak pada saraf satwa-satwa. Tim medis akan terus memantau dan mengobservasi satwa-satwa yang diduga terkena miras," ujar Yulius melalui sambungan telepon dalam
Metro Pagi Primetime, Jumat 17 November 2017.
Yulius mengaku bahwa memang tidak ada pemeriksaan kendaraan terhadap pengunjung saat berlalu lintas di kawasan TSI untuk menjaga kenyamanan pengunjung.
Meski begitu TSI sudah memiliki aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung seperti tidak mengganggu satwa dan membuka jendela.
"Tapi memang Kami kembalikan lagi ke niat pengunjung karena apabila Kami melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan pengunjung akan berdampak pada kekurangnyamanan pengunjung yang berwisata," katanya.
Dia pun mengatakan patroli dan pengawasan dari petugas selalu dilakukan. Namun pemberian miras terhadap satwa maupun pelanggaran lain terjadi di luar dugaan dan menjadi yang pertama kali sejak TSI dibuka sebagai tempat wisata.
"Kami belum ada dialog dengan oknum yang diduga memberikan miras. Namun Kami sudah lakukan upaya hukum dan sudah Kami serahkan sepenuhnya ke pihak berwenang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)