Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Istimewa
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Istimewa

Kemenkes Kaji Penggunaan Vaksin Sinovac dan Pfizer Bagi Anak-anak

Theofilus Ifan Sucipto • 25 Juni 2021 14:11
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkaji vaksinasi covid-19 bagi anak-anak. Sebab, kasus covid-19 pada anak terus bermunculan.
 
“Ada dua (vaksin) yang kita amati dan di-list yaitu Sinovac dan Pfizer,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam telekonferensi di Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021.
 
Budi menyebut kedua jenis vaksin itu sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) di luar negeri. EUA Vaksin Sinovac berlaku untuk anak usia 3 hingga 17 tahun, sedangkan EUA Vaksin Pfizer untuk anak usia 12 hingga 17 tahun.

Baca: 1.112 Anak-anak di Jakarta Terinfeksi Covid-19
 
Wacana tersebut, kata Budi, sudah dikomunikasikan dengan pemangku kepentingan. Salah satunya dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
 
“Kita harus dengar pihak ahli soal pemberian vaksin ke remaja,” papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
 
Selain itu, Kemenkes mempelajari sistem dan proses vaksinasi bagi anak-anak di luar negeri. Mulai Eropa, Amerika, hingga Asia.
 
“Sehingga bisa mengeluarkan keputusan komprehensif dengan data ilmiah kesehatan,” tutur Budi.
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyebut infeksi covid-19 pada anak-anak bertambah 1.112 kasus pada Kamis, 24 Juni 2021. Angka tersebut menjadi bagian dari penambahan 7.505 kasus kemarin.
 
"Sebanyak 15 persen dari 7.505 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021.
 
Dwi memerinci 830 kasus terjadi pada anak usia 6-18 tahun dan sebanyak 282 kasus terjadi pada anak di bawah lima tahun. Hal ini harus menjadi pertimbangan orang tua ketika bepergian bersama anak.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan