Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Publik Diminta Kurangi Mobilitas, Kecuali untuk Vaksinasi

Antara • 08 Juli 2021 00:36
Jakarta: Pemerintah meminta masyarakat mengurangi mobilitas guna menyukseskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Kebijakan ini diterapkan sebagai upaya menekan penularan covid-19 yang tengah melambung tinggi.
 
"PPKM darurat bertujuan menurunkan kematian yang hari ini tercatat lebih dari 1.000 kematian karena covid-19. PPKM darurat ingin menurunkan penambahan pasien baru yang sejak semalam sampai pukul 14.00 WIB tadi bertambah lebih dari 34 ribu orang," kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi di Jakarta, Rabu, 7 Juli 2021.
 
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif Rabu ini hingga pukul 12.00 WIB menembus angka 34.379. Kasus kematian juga menembus angka tertinggi, 1.040 orang. Sementara itu, angka kesembuhan menembus 14.835, dan kasus aktif menjadi 343.101 orang.

"Patuhi aturan PPKM darurat. Kurangi mobilitas, jauhi kerumunan, sabar dulu dalam dua pekan ini. Tidak perlu berkumpul. Di rumah dulu. Keluar rumah hanya kalau sangat mendesak dan ada agenda penting misalnya untuk vaksinasi," tegas dia.
 
Baca: Kapolda Klaim Mobilitas Warga Hari Ke-5 PPKM Darurat Turun
 
Menurut dia, Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang fokus mengalokasikan vaksin kepada sektor industri. Kadin Indonesia juga diminta segera mempercepat Vaksinasi Gotong Royong.
 
Dedy mengatakan Koordinator PPKM Darurat menyampaikan kepada para gubernur, bupati, wali kota, dan aparat terkait untuk menaikkan jumlah suntikan vaksin. Selain itu, mereka perlu mengurangi mobilitas masyarakat.
 
"Ingat, Presiden (Joko Widodo) memerintahkan bahwa mobilitas masyarakat harus betul-betul dapat diturunkan sampai angka 50 persen pada masa PPKM Darurat ini. Jadi khusus kepada pimpinan daerah, mohon aturlah mobilitas penduduk. Agenda prioritasnya adalah pergi ke sentra vaksinasi," ujar dia.
 
Hingga Selasa, 6 Juli 2021, lebih dari 47,8 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 33,5 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama. Sekitar 14,3 juta orang sudah mendapatkan dosis kedua vaksin.
 
Dedy mengajak masyarakat mendapatkan vaksin sekarang juga. Vaksinasi ditambah dengan memakai masker rangkap, tinggal di rumah, sering cuci tangan, dan menjaga sirkulasi, dan ventilasi dengan ruangan dan rumah menjadi ibadah sosial saat ini.
 
Dia menegaskan negara hadir dalam upaya menghadapi lonjakan kasus covid-19. Presiden Jokowi disebut sedang memimpin langsung penanganan pandemi sejak hari pertama WHO mengumumkan kasus virus covid-19 di akhir Desember 2019.
 
"Presiden juga langsung memimpin upaya peningkatan kapasitas respons kesehatan, penambahan anggaran respon pandemi, dan menetapkan PPKM darurat sebagai upaya menyelamat nyawa masyarakat Indonesia," tegas dia.

Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan