Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi televideo. Medcom.id/Fachri
URL Berhasil di Salin
Satgas Covid-19: Masyarakat Tak Perlu Khawatir dengan Kemampuan Vaksin
Fachri Audhia Hafiez • 02 September 2021 23:04
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meyakinkan kemampuan vaksin yang digunakan di Indonesia. Vaksin yang beredar saat ini adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
"Masyarakat tak perlu khawatir akan kemampuan vaksin, khususnya terhadap kelima jenis vaksin yang telah digunakan di Indonesia," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi televideo, Kamis, 2 September 2021.
Wiku tak memungkiri varian covid-19 yang ditemukan mampu mengurangi efikasi vaksin. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memastikan sebagian vaksin yang beredar masih mampu menangkal varian covid-19.
"WHO telah menegaskan bahwa standar vaksin dengan kemampuan membentuk kekebalan yang baik memiliki nilai efikasi atau efektivitas di atas 50 persen," ujar Wiku.
Wiku menuturkan dinamika varian virus covid-19 telah menjadi tantangan selama pandemi 1,5 tahun terakhir. WHO telah membagi hasil mutasi covid-19 menjadi dua, yakni varian of concern (VoC) dan varian of interest (VoI)
Menurut Wiku, masyarakat perlu mewaspadai VoC. Sebab, VoC terbukti menunjukkan perubahan karakteristik varian virus covid-19 original atau yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada 2019.
"Sampai hari ini telah ditemukan sebanyak tiga dari empat jenis VoC yang di Indonesia berdasarkan hasil 2.321 sequence, yaitu Alpha, Beta, dan Delta," kata Wiku.
Baca: Kemenkes Pantau 'Keganasan' Varian Covid-19 Mu
Vaksinasi, kata Wiku, tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk mencegah penularan covid-19. Protokol kesehatan (prokes) tetap harus konsisten dijalankan. Hal ini berkaca pada kenaikan kasus covid-19 di sejumlah negara meskipun sudah mengakselerasi vaksinasi.
"Sampai hari ini kenaikan kasus masih terlihat, bahkan di negara-negara yang telah melakukan vaksinasi dengan cakupan di atas 60 persen, seperti Israel dan Islandia," ucap Wiku.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meyakinkan kemampuan vaksin yang digunakan di Indonesia. Vaksin yang beredar saat ini adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
"Masyarakat tak perlu khawatir akan kemampuan vaksin, khususnya terhadap kelima jenis vaksin yang telah digunakan di Indonesia," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi televideo, Kamis, 2 September 2021.
Wiku tak memungkiri varian covid-19 yang ditemukan mampu mengurangi efikasi vaksin. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memastikan sebagian vaksin yang beredar masih mampu menangkal varian covid-19.
"WHO telah menegaskan bahwa standar vaksin dengan kemampuan membentuk kekebalan yang baik memiliki nilai efikasi atau efektivitas di atas 50 persen," ujar Wiku.
Wiku menuturkan dinamika varian virus covid-19 telah menjadi tantangan selama pandemi 1,5 tahun terakhir. WHO telah membagi hasil mutasi covid-19 menjadi dua, yakni varian of concern (VoC) dan varian of interest (VoI)
Menurut Wiku, masyarakat perlu mewaspadai VoC. Sebab, VoC terbukti menunjukkan perubahan karakteristik varian virus covid-19 original atau yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada 2019.
"Sampai hari ini telah ditemukan sebanyak tiga dari empat jenis VoC yang di Indonesia berdasarkan hasil 2.321 sequence, yaitu Alpha, Beta, dan Delta," kata Wiku.
Vaksinasi, kata Wiku, tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk mencegah penularan covid-19. Protokol kesehatan (prokes) tetap harus konsisten dijalankan. Hal ini berkaca pada kenaikan kasus covid-19 di sejumlah negara meskipun sudah mengakselerasi vaksinasi.
"Sampai hari ini kenaikan kasus masih terlihat, bahkan di negara-negara yang telah melakukan vaksinasi dengan cakupan di atas 60 persen, seperti Israel dan Islandia," ucap Wiku.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.