Waspada La Nina (Foto: ANTARA)
Waspada La Nina (Foto: ANTARA)

Seberapa Besar Ancaman Fenomena La Nina di Indonesia? Simak Penjelasannya

Adri Prima • 30 Oktober 2021 20:21
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak La Nina akan terjadi pada Januari-Februari 2022. 
 
Berdasarkan pantauan BMKG, terjadi pendinginan suhu muka air laut di Samudra Pasifik ekuator sejak 10 hari (dasarian) pertama Oktober 2021 yang mencapai minus 0,61. 
 
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa potensi terjadinya fenomena La Nina, karena secara teori telah melewati ambang batas 0,5 sebagai syarat terjadinya La Nina dengan intensitas lemah. 

Saat ini, pada dasarian tiga Oktober, penurunan suhu muka laut di Samudra Pasifik ekuator terus bertahan, bahkan terpantau mencapai minus 0,92 dan jika mencapai satu, maka La Nina sudah mencapai level moderat atau menengah. 
 
Melansir dari Antara, La Nina adalah fenomena yang dikontrol oleh perbedaan suhu muka air laut antara Samudra Pasifik bagian tengah (ekuator) dengan wilayah perairan Indonesia, sehingga suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat. 
 
Kondisi tersebut menyebabkan tekanan udara yang mendorong pembentukan awan dan berdampak terjadi peningkatan curah hujan hingga 70 hingga 100 persen lebih tinggi dari normal.
 
Dampak di Indonesia sendiri lebih mengkhawatirkan, pasalnya saat ini Indonesia memasuki musim hujan. Maka dari itu BMKG pun mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak dari fenomena La Nina. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan