Gunung Merapi mengeluarkan awan panas Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp/pri)
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp/pri)

Gunung Merapi Erupsi, Ini Panduan Keselamatan untuk Warga Sekitar

Adri Prima • 10 Maret 2022 11:58
Yogyakarta: Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sebanyak lima kali pada rentang waktu Rabu-Kamis, 9-10 Maret 2022. Luncuran material awan panas sejauh lima kilometer
 
"Awan panas guguran terjadi pukul pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, 23.53 WIB (Rabu, 9 Maret), dan 00.22 WIB (Kamis 10 Maret)," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.
 
Ia menerangkan awan panas tersebut meluncur di sektor atau bagian tenggara. Durasi luncuran awan panas berlangsung sekitar 570 detik. 
 
Hanik menegaskan status Gunung Merapi masih level III atau siaga. Ia mengatakan ancaman bahaya luncuran material berkisar tiga hingga tujuh kilometer. 

Warga setempat atau mereka yang tinggal di sekitar lokasi kejadian diminta untuk tetap tenang. Warga juga harus melakukan prosedur keselamatan saat menghadapi bencana erupsi gunung. 
 
Dilansir dari laman resmi BPBD, berikut ini tips menghadapi bencana erupsi:
 
Prabencana
 
1. Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunungapi.
 
2. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
 
3. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
 
4. Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
 
5. Persiapkan dukungan logistik:
 
- Makanan siap saji dan minuman
 
- Lampu senter dan baterai cadangan
 
- Uang tunai secukupnya
 
- Obat-obatan.
 
Saat bencana
 
1. Pastikan sudah berada di shelter atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.
 
2. Gunakan masker dan kacamata pelindung
 
3. Selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di shelter.
 
Pascabencana
 
1. Apabila Anda dan keluarga harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan dasar terpenuhi dan pendampingan khusus bagi anak-anak dan remaja diberikan. Dukungan orangtua yang bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan dalam pendampingan anak-anak dan remaja sangat penting untuk mengurangi stres atau ketertekanan selama di shelter.
 
2. Tetap gunakan master dan kacamata pelindung ketika berada di wilayah yang terdampak abu vulkanik.
 
3. Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman dari pihak berwenang.
 
4. Waspada terhadap kemungkinan bahaya kedua atau secondary hazard berupa banjir lahar dingin. Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan menghanyutkan material vulkanik maupun reruntuhan kayu atau apapun sepanjang sungai dari hilir ke hulu. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan