Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri pertemuan bilateral Republik Indonesia dengan Australia dalam Annual Leaders Meeting (ALM). Kedua negara bakal menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU).
"Pertama adalah Plan of Action Comprehensive Strategic Partnership 2020-2024 dan kedua kerja sama di bidang perhubungan yang akan dilakukan Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui keterangan tertulis, Senin, 10 Februari 2020.
Nota kesepahaman yang diteken terkait kerja sama keamanan transportasi. MoU diteken menteri perhubungan masing-masing negara. Hal pokok yang dibahas mengenai kemudahan menggunakan konektivitas udara, vokasi, dan keselamatan.
"Australia banyak support safety di Indonesia, memberikan tenaga-tenaga pelatihan, dan karena itu kita minta ditingkatkan untuk memberikan dukungan kepada vokasi di Indonesia," kata Budi Karya.
Hari ini, Jokowi juga dijadwalkan mengunjungi Gedung Parlemen, Canberra, Australia. Agenda diawali pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.
Presiden dan PM Morrison akan mengumumkan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreeement (IA-CEPA). Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan ketua oposisi, ketua DPR, serta ketua Senat Australia.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. Foto: MI/Ramdani
Selanjutnya, Kepala Negara menyampaikan pidato di hadapan anggota Parlemen Australia. Selepas santap siang, Presiden kembali ke Hotel Hyatt untuk menghadiri Indonesia-Australia Business Roundtable.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertemuan dihadiri beragam kalangan. Ada sekitar 20 pengusaha pertambangan, jasa, sektor kesehatan, hingga perguruan tinggi dalam forum tersebut.
"Memang ada perguruan tinggi yang ingin beroperasi di Indonesia dan pemerintah mau lihat deregulasinya di situ, terutama beroperasi di daerah ekonomi khusus," ujar Airlangga.
Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri pertemuan bilateral Republik Indonesia dengan Australia dalam Annual Leaders Meeting (ALM). Kedua negara bakal menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU).
"Pertama adalah Plan of Action Comprehensive Strategic Partnership 2020-2024 dan kedua kerja sama di bidang perhubungan yang akan dilakukan Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui keterangan tertulis, Senin, 10 Februari 2020.
Nota kesepahaman yang diteken terkait kerja sama keamanan transportasi. MoU diteken menteri perhubungan masing-masing negara. Hal pokok yang dibahas mengenai kemudahan menggunakan konektivitas udara, vokasi, dan keselamatan.
"Australia banyak
support safety di Indonesia, memberikan tenaga-tenaga pelatihan, dan karena itu kita minta ditingkatkan untuk memberikan dukungan kepada vokasi di Indonesia," kata Budi Karya.
Hari ini, Jokowi juga dijadwalkan mengunjungi Gedung Parlemen, Canberra, Australia. Agenda diawali pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.
Presiden dan PM Morrison akan mengumumkan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreeement (IA-CEPA). Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan ketua oposisi, ketua DPR, serta ketua Senat Australia.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. Foto: MI/Ramdani
Selanjutnya, Kepala Negara menyampaikan pidato di hadapan anggota Parlemen Australia. Selepas santap siang, Presiden kembali ke Hotel Hyatt untuk menghadiri
Indonesia-Australia Business Roundtable.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertemuan dihadiri beragam kalangan. Ada sekitar 20 pengusaha pertambangan, jasa, sektor kesehatan, hingga perguruan tinggi dalam forum tersebut.
"Memang ada perguruan tinggi yang ingin beroperasi di Indonesia dan pemerintah mau lihat deregulasinya di situ, terutama beroperasi di daerah ekonomi khusus," ujar Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)