Ilustrasi layang-layang. Foto: Unplash
Ilustrasi layang-layang. Foto: Unplash

Adu Layang-layang vs Pesawat: Konflik Seru di Langit Indonesia

Annisa ayu artanti • 05 Agustus 2025 13:11
Jakarta: Di hamparan sawah yang hanya dua kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, riuh suara anak-anak dan layang-layang yang beterbangan jadi pemandangan rutin. 
 
Tapi, keseruan itu kadang terhenti seketika ketika deru pesawat membelah langit atau petugas bandara mulai berpatroli.
 
"Dulu, saya dan teman-teman akan lari ketika ada petugas datang," cerita Atif sambil tetap menatap langit dikutip dari BBC, Selasa, 5 Agustus 2025.

"Kalau layang-layang saya diambil, sedih rasanya, tapi saya selalu bisa membuat yang baru," ucapnya.
 
Bagi anak-anak, menerbangkan layang-layang adalah hiburan murah meriah saat libur sekolah. Tapi bagi otoritas bandara, ini bisa jadi mimpi buruk.
 
Baca juga: Berapa Ketentuan Bagasi Kabin Pesawat?

Ancaman nyata untuk keselamatan penerbangan

Layang-layang dianggap sebagai hambatan bergerak oleh otoritas penerbangan. Terdengar sepele, tapi efeknya bisa fatal.
 
“Layang-layang merupakan hambatan bergerak bagi pesawat dan risiko serius bagi keselamatan penerbangan,” ujar Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Putu Eka Cahyadi.
 
Pada awal Juli lalu saja, tercatat 21 penerbangan terganggu akibat layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa pesawat terpaksa dialihkan ke bandara lain, sementara sisanya batal mendarat.

Kasus serius

Tak hanya mengganggu penerbangan komersial, layang-layang juga pernah menyebabkan kecelakaan.
 
Juli 2024, helikopter jatuh di Bali karena terlilit tali layang-layang. Lima orang terluka, termasuk dua warga negara Australia.
 
Juli 2020, layang-layang ditemukan di mesin pesawat setelah mendarat di Soekarno-Hatta.
 
Tahun yang sama, sebuah layang-layang memicu pemadaman listrik massal di Bali setelah jatuh menimpa gardu induk. Lima tahun berlalu, masalah yang sama masih berulang.
 
Baca juga: Liburan Sekolah Makin Seru! Intip Tren Wisata Favorit dan Tips Hemat Anti Ribet

Sanksi hukum bukan solusi tunggal

Mereka yang tertangkap menerbangkan layang-layang di sekitar bandara bisa dipenjara hingga 3 tahun atau denda Rp1 miliar. Tapi ancaman ini belum cukup membuat jera.
 
Anak-anak tetap menerbangkan layang-layang, bukan karena bandel, tapi karena tidak punya alternatif tempat.
 
"Tidak ada tempat lain di sekitar sini," kata Rasha, remaja yang juga menjual layang-layang. 
 
"Satu tempat lain masih dekat dengan bandara," imbuhnya.

Layang-layang adalah warisan budaya

Pemerintah mencoba mengalihkan minat anak-anak dengan memberikan bola dan raket. Tapi, layang-layang lebih dari sekadar hiburan.
 
“Menerbangkan layang-layang telah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi menerbangkan layang-layang,” jelas pakar dari Museum Layang-layang Indonesia, Asep Irawan.
 
Dari simbol doa di Bali, pengusir burung di sawah, hingga tradisi panen, layang-layang punya makna budaya yang kuat.
 
Urbanisasi menjadi salah satu akar masalah. Jakarta kehilangan 31 persen ruang hijaunya antara 2000 hingga 2020. Sawah dan hutan digantikan jalan tol dan apartemen. Tempat aman untuk menerbangkan layang-layang makin langka.
 
Komunitas penggemar layang-layang kini berkumpul di sawah-sawah sisa. Mereka menggelar kompetisi rutin, termasuk Rasha yang pernah menang dua kali meski juga sempat disita dan dimarahi petugas.
 
Masalah ini bukan soal siapa yang salah. Anak-anak butuh ruang bermain. Pesawat butuh langit yang aman. Menerbangkan layang-layang bukan kejahatan tapi tanpa pengaturan, bisa berujung petaka.
 
“Ini memang kegiatan yang menyenangkan, tetapi kita juga perlu mengedukasi mereka untuk mencegah masyarakat umum atau anak-anak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan penerbangan,” tegas Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
 
Mungkin sudah waktunya kota-kota di Indonesia menyediakan taman layang-layang, ruang terbuka yang aman dan jauh dari jalur pesawat, agar tradisi tetap terbang tinggi tanpa mengorbankan keselamatan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan