Walikota Surabaya, Tri Rismaharini didampingi sejumlah pejabat dari Pemkot Surabaya, melakukan pengecekan data satu persatu penumpang pesawat Airasia QZ 8501 yang hilang (Foto:MI)
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini didampingi sejumlah pejabat dari Pemkot Surabaya, melakukan pengecekan data satu persatu penumpang pesawat Airasia QZ 8501 yang hilang (Foto:MI)

Risma Kirim Surat Urus Asuransi dan Tabungan Milik Penumpang QZ8501

Afwan Abdul Basit • 05 Januari 2015 23:27
medcom.id, Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengirim surat kepada Asosiasi Asuransi Umum Indonesia untuk membantu perihal pencairan asuransi pribadi milik penumpang AirAsia QZ8501. Selain surat pengurusan asuransi, Pemerintah Kota Surabaya juga mengirim surat kepada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.
 
"Aku harus kirim surat ke sana karena mungkin banyak keluarga yang belum tahu dia (penumpang) pakai asuransi mana, kemudian punya tabungan di mana, khawatirnya keluarga ada yang bobol, makanya ini dilampirkan dengan data," kata Risma setelah menemui keluarga penumpang QZ8501 di Crisis Center Polda Jawa Timur, Senin (5/1/2015).
 
Inisiatif itu dilakukannya setelah berkonsultasi dengan pakar keuangan Universitas Airlangga. Pakar tersebut memberi saran agar Risma mengirim surat disertai data lengkap warganya yang menjadi korban penumpang QZ8501.

"Aku buat khusus untuk Surabaya dan khusus luar Surabaya, jadi sendiri-sendiri, masing-masing. Kenapa? Kalau yang luar Surabaya, aku tak bisa menyantumkan (data)," ujar perempuan berkerudung itu.
 
Pemkot menyediakan lima kopian surat untuk beberapa kegunaan, seperti perkara warisan. Sehingga total kertas surat yang harus ditandatanganinya terbilang banyak, sekitar 500 lembar.
 
"Aku pakai lima orang suruh tanda tangan (atas namanya)," kata Risma.
 
Tak cuma membuatkan surat permohonan, Risma juga membuka lebar-lebar akses bagi keluarga yang ingin berkonsultasi dengan pihak AirAsia, tim hukum Pemkot Surabaya, maupun pakar keuangan terkait asuransi, tabungan, dan saham pribadi.
 
"Banyak yang enggak mengerti. Dijelaskan profesor, baru mengerti. Mereka enggak tahu harus apa. Kalau urusan KK (kartu keluarga) sudah tak perlu (bimbang). Hayati Lutfiah yang katanya lahir di Surabaya, tapi enggak ada akta lahir, saya buatkan akta lahir langsung ke lurah dan camat. Saya tanda tangan," ungkap Wali Kota.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan