medcom.id, Jakarta: M. Prio Santoso menyesali perbuatannya. Dia mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga korban Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata.
"Kalau ketemu saya mau minta maaf," kata Prio di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Pria yang bekerja sebagai guru di lembaga bimbingan belajar Clavius itu adalah pembunuh tunggal Deudeuh di rumah kos di Jalan Tebet Utara I, Tebet, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Dia membunuh korban saat berhubungan badan. Alasannya tidak puas dengan pelayanan Deudeuh. Selain itu, pria beranak satu itu emosi lantara dibilang bau badan.
Usai membunuh, Prio membiarkan tubuh Deudeuh dalam keandaan tanpa busana dan terlilit kabel. Dia sempat membersihkan diri usai bersetubuh dan membunuh Deudeuh.
Dia sadar kegaduhan saat membunuh bisa membuat penghuni kos lain curiga. Dia memperhatikan situasi di sekitar. Saat aman, dia kabur dengan membawa barang-barang berharga milik korban seperti telepon genggam, laptop, dan uang Rp2,8 juta.
Dia juga mengunci pintu kamar Deudeuh. Kunci kamar Deudeuh, menurut Prio, ia buang di sekitar Stasiun Tebet. Kemudian, dia pergi ke rumah istrinya di Bojonggede, Bogor.
medcom.id, Jakarta: M. Prio Santoso menyesali perbuatannya. Dia mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga korban Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata.
"Kalau ketemu saya mau minta maaf," kata Prio di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Pria yang bekerja sebagai guru di lembaga bimbingan belajar Clavius itu adalah pembunuh tunggal Deudeuh di rumah kos di Jalan Tebet Utara I, Tebet, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Dia membunuh korban saat berhubungan badan. Alasannya tidak puas dengan pelayanan Deudeuh. Selain itu, pria beranak satu itu emosi lantara dibilang bau badan.
Usai membunuh, Prio membiarkan tubuh Deudeuh dalam keandaan tanpa busana dan terlilit kabel. Dia sempat membersihkan diri usai bersetubuh dan membunuh Deudeuh.
Dia sadar kegaduhan saat membunuh bisa membuat penghuni kos lain curiga. Dia memperhatikan situasi di sekitar. Saat aman, dia kabur dengan membawa barang-barang berharga milik korban seperti telepon genggam, laptop, dan uang Rp2,8 juta.
Dia juga mengunci pintu kamar Deudeuh. Kunci kamar Deudeuh, menurut Prio, ia buang di sekitar Stasiun Tebet. Kemudian, dia pergi ke rumah istrinya di Bojonggede, Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)