Ilustrasi. (Foto:Antara/Widodo S Jusuf)
Ilustrasi. (Foto:Antara/Widodo S Jusuf)

Selain Mario, 3 Orang Ini Pernah Nekat Menyusup di Roda Pesawat

08 April 2015 08:38
medcom.id, Jakarta: Kisah Mario Steven Ambarita yang menyusup ke pesawat Garuda Indonesia GA 177 dengan bertahan satu jam lebih di rongga roda pesawat, mengingatkan kita akan sejumlah peristiwa serupa. Jauh sebelum aksi nekat Mario, Tarsono pernah menyusup ke pesawat dengan cara yang sama yakni melalui rongga roda pesawat.
 
Peristiwa Tarsono terjadi pada 18 Februari 1981. Saat itu, Tarsono menyusup ke pesawat Mandala Air tujuan Semarang-Jakarta. Seorang petugas Apron Movement Control Bandara Kemayoran melihat kaki Tarsono menjulur dari bagian belakang roda pesawat.
 
Kemudian, sejumlah petugas mengeluarkan Tarsono dari ruang roda. Tarsono ditemukan dalam kondisi tubuh lemas tetapi masih bernapas. Kedua kakinya luka berat. Tubuhnya hitam seperti terkena asap hitam dan juga tubuhnya bercampur oli. 

Tarsono saat itu mengaku masuk ke dalam rongga pesawat dengan cara menginjak backstay atau alat penyangga roda pesawat. Siapa sangka, Tarsono mampu bertahan dalam keadaan duduk menekuk di dalam ruang yang sangat sempit selama perjalanan dari Semarang ke Jakarta sekitar 1,5 jam.
 
Kala itu, Tarsono mengaku dirinya sebagai petani yang ingin sekali ke Jakarta untuk mendapat pekerjaan lebih baik. Ia sempat mengaku bersembunyi di ruang roda karena dikejar anjing. Bahkan, ia menunjukkan bekas luka gigitan di pangkal pahanya yang terluka.
 
Sehari setelah sampai di Jakarta dengan menyusup pesawat, Tarsono dipulangkan ke Semarang dan dirawat di RSUD Dr Kariadi. 
 
Selain Tarsono, ada pula aksi nekat dua remaja, Manto Manurung dan Siswandi Nurdin Simatupang asal Medan, Sumatera Utara, yang ditemukan di ruang roda pesawat Garuda Airbus A300-B4 tujuan Medan-Jakarta pada 23 September 1997.
 
Keduanya ditemukan petugas Bandara Soekarno-Hatta dalam keadaan menggigil setelah melihat sebagian baju keluar dari ruang roda depan.
 
Manto ditemukan dalam kondisi lemah dengan kaki kanan yang cedera. Pergelangan tangan kirinya terluka. Sementara temannya, Siswandi terlihat lebih sehat dengan luka goresan kecil di tangan kanannya.
 
Keduanya rupanya memang sudah merencanakan aksi berbahaya tersebut. Mereka menyelinap ke area bandara melalui parit pukul 03.00 WIB. Dari parit mereka mengendap masuk ke ruang rongga pesawat. Semula, aksi tersebut dilakukan oleh empat orang, namun dua teman Manto dan Siswandi memilih tidak berangkat.
 
Keduanya bersembunyi di ruang rongga selama 4,5 jam sebelum akhirnya pesawat lepas landas. Beruntung, Siswandi yang saat itu sempat alami sesak napas masih bisa menjawab semua pertanyaan petugas terutama asal keduanya. Karena, saat menyusup ke pesawat mereka tidak membawa identitas.
 
Dari pengakuan Siswandi, mereka nekat terbang dengan cara menyusup karena sering bolos sekolah dan takut dikeluarkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan