medcom.id, Jakarta: Polisi batal menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi Nur Astiyah. Rencananya prarekonstruksi bakal digelar pagi tadi di kawasan Tigaraksa, dan sungai di Desa Cibadak, tempat tangan dan kaki Nur dibuang, Sabtu 23 April 2016.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan, pembatalan ini dilakukan lantaran kondisi tempat kejadian perkara (TKP) tidak memungkinkan untuk digelar prarekonstruksi. Sebab, TKP belum steril dari masyarakat sekitar.
"Terpaksa ditunda melihat kondisi di TKP massa yang begitu banyak. Kami menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Krishna di Mapolsek Cikupa, Tangerang, Banten, Sabtu (23/4/2016).
Krishna belum dapat memastikan kapan prarekonstruksi ini akan digelar. Sebab, Polda Metro telah menyerahkan kasus ini kepada Polres Tangerang.
"Kami (Polda Metro) akan monitoring (pengusutannya). Kondisi di lapangan saat ini secara situasional tidak mendukung," kata dia.
Sebelumnya, Nur Astiyah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan Kamis pagi 14 April. Perempuan yang diketahui tengah hamil tujuh bulan itu tewas dimutilasi di kontrakannya kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Polisi menangkap Kusmayadi alias Agus saat berada rumah makan Padang, di Surabaya, Jawa Timur. Dalam pelarian selama tujuh hari di Surabaya, Jawa Timur, ia sempat menyambangi mantan pacarnya.
Kusmayadi tidak menampakkan penyesalan usai memutilasi wanita yang hamil tujuh bulan itu. Tidak ada raut penyesalan dari wajah Kusmayadi.
Kusmayadi tiba Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis 21 April, sekitar pukul 15.50 WIB. Kusmayadi tiba dengan menggunakan penutup wajah berwarna hitam dan mengenakan baju putih. Pelaku datang dengan pengawalan ketat anggota polisi bersenjata.
medcom.id, Jakarta: Polisi batal menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi Nur Astiyah. Rencananya prarekonstruksi bakal digelar pagi tadi di kawasan Tigaraksa, dan sungai di Desa Cibadak, tempat tangan dan kaki Nur dibuang, Sabtu 23 April 2016.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan, pembatalan ini dilakukan lantaran kondisi tempat kejadian perkara (TKP) tidak memungkinkan untuk digelar prarekonstruksi. Sebab, TKP belum steril dari masyarakat sekitar.
"Terpaksa ditunda melihat kondisi di TKP massa yang begitu banyak. Kami menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Krishna di Mapolsek Cikupa, Tangerang, Banten, Sabtu (23/4/2016).
Krishna belum dapat memastikan kapan prarekonstruksi ini akan digelar. Sebab, Polda Metro telah menyerahkan kasus ini kepada Polres Tangerang.
"Kami (Polda Metro) akan monitoring (pengusutannya). Kondisi di lapangan saat ini secara situasional tidak mendukung," kata dia.
Sebelumnya, Nur Astiyah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan Kamis pagi 14 April. Perempuan yang diketahui tengah hamil tujuh bulan itu tewas dimutilasi di kontrakannya kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Polisi menangkap Kusmayadi alias Agus saat berada rumah makan Padang, di Surabaya, Jawa Timur. Dalam pelarian selama tujuh hari di Surabaya, Jawa Timur, ia sempat menyambangi mantan pacarnya.
Kusmayadi tidak menampakkan penyesalan usai memutilasi wanita yang hamil tujuh bulan itu. Tidak ada raut penyesalan dari wajah Kusmayadi.
Kusmayadi tiba Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis 21 April, sekitar pukul 15.50 WIB. Kusmayadi tiba dengan menggunakan penutup wajah berwarna hitam dan mengenakan baju putih. Pelaku datang dengan pengawalan ketat anggota polisi bersenjata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)