Penjaga pantai Filipina di Mindanao, 25 September 2015. Foto: AFP/Dennis Jay Santos
Penjaga pantai Filipina di Mindanao, 25 September 2015. Foto: AFP/Dennis Jay Santos

Pembebasan Sandera Dengan Uang Tak Selesaikan Masalah

Intan fauzi • 28 Juni 2016 00:03
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berharap pembebasan tujuh orang WNI yang disandera di Laut Sulu, Filipina Selatan, tidak menggunakan uang. Fahri menilai, pembebasan sandera dengan uang hanya jalan pintas saja.
 
"Jangan sampai kasus sandera jadi ritual hanya dengan jalan pintas pemberian uang akan selesai sendirinya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/6/2016).
 
Fahri menjelaskan, persoalan sandera seharusnya diselesaikan dengan cara bernegara. Indonesia diminta untuk meminta bantuan kepada pemerintah Filipina.

"Harus dituntaskan dengan cara kita bernegara. Kalau bilateral, Filipina tidak mau bantu, selesaikan dengan cara kita sendiri," jelas Fahri.
 
Fahri menambahkan, pemerintah harus bertindak tegas kepada pemerintah Filipina. Sebab, penyanderaan oleh teroris kali ini bukan yang pertama kali.
 
"Tanya, kamu bisa jamin enggak, kok kita (Indonesia) ini kena terus," tandas Fahri.
 
Ini kali ketiga kapal dan ABK asal Indonesia diculik kelompok militan asal Filipina. Pada dua kejadian sebelumnya, penculikan dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf.
 
Sandera pada dua penculikan sebelumnya dapat dibebaskan setelah pemerintah, TNI, perusahaan, dan organisasi swasta berkoordinasi melakukan penyelamatan.
 
Penculikan ketiga ini dialami Kapal tunda Charles milik PT Rusianto Bersaudara. Keluarga salah satu ABK yakin kapal itu disandera kelompok Abu Sayyaf.
 
Penculikan terjadi di laut Sulu pada 23 Juni. Penyandera meminta uang tebusan sebesar RM200 juta kepada pemilik kapal. Penyandera pun mengancam akan mengambil tindakan jika uang tebusan tak dibayarkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan