Jakarta: Psikiater RS Polri, dr Henny Riana mengatakan kondisi perempuan berinisial SM yang membawa anjing ke masjid masih agresif. Pihaknya perlu meminta keterangan SM untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
"Masih agresif, masih gelisah. Jadi tentu kita tidak bisa segera semua dalam waktu yang secepat-cepatnya. itu menanyakan semuanya dan semua harus dijawab seperti yang kita mau ya belum bisa," katanya di RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur, Senin, 1 Juli 2019.
Lanjutnya, butuh waktu maksimal 14 hari untuk melakukan observasi terhadap SM. Pihaknya juga menggali keterangan keluarga terdekat.
"Keluarga kita panggil untuk kebutuhan observasi. Data tentu kita dapat bukan berdasarkan pasien saja, tetapi data juga dari keluarga terdekat, dalam hal ini suaminya," sambung Henny.
Henny menyebut SM tidak ditemani keluarga di satu ruangan yang sama seperti pasien pada umumnya. SM diberikan ruangan tersendiri dan dijaga pihak kepolisian.
"Tidak ada keluarga yang tinggal tidur dengan dia. Tapi polisi akan menemani dia ruangannya sendiri. Bukannya menemani itu satu ruangan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Pol Haryanto menyebut pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memeriksa kejiwaan SM. Tim tersebut terbentuk dari lima hingga enam ahli psikiater dan ahli jiwa.
"Jadi dalam beberapa waktu ke depan ini akan kita periksa secara mendalam. Ini baru kita bentuk tim dan mulai hari ini sudah mulai diperiksa tapi hasilnya masih kita observasi," ungkapnya.
Tindakan SM, 52, viral di media sosial. Dia membawa anjingnya masuk ke dalam masjid Al Munawaroh, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 30 Juni 2019 siang.
Video tersebut berdurasi kurang lebih satu menit. Pada potongan video, perempuan yang mengenakan baju putih itu nampak emosional dan berteriak sembari membopong anjing hitam ketika memasuki ruang utama masjid.
"Suami gue mau dikawinin di sini," sebut perempuan yang belum sempat melepaskan alas kaki itu saat di dalam masjid.
Jakarta: Psikiater RS Polri, dr Henny Riana mengatakan kondisi perempuan berinisial SM yang membawa anjing ke masjid masih agresif. Pihaknya perlu meminta keterangan SM untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
"Masih agresif, masih gelisah. Jadi tentu kita tidak bisa segera semua dalam waktu yang secepat-cepatnya. itu menanyakan semuanya dan semua harus dijawab seperti yang kita mau ya belum bisa," katanya di RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur, Senin, 1 Juli 2019.
Lanjutnya, butuh waktu maksimal 14 hari untuk melakukan observasi terhadap SM. Pihaknya juga menggali keterangan keluarga terdekat.
"Keluarga kita panggil untuk kebutuhan observasi. Data tentu kita dapat bukan berdasarkan pasien saja, tetapi data juga dari keluarga terdekat, dalam hal ini suaminya," sambung Henny.
Henny menyebut SM tidak ditemani keluarga di satu ruangan yang sama seperti pasien pada umumnya. SM diberikan ruangan tersendiri dan dijaga pihak kepolisian.
"Tidak ada keluarga yang tinggal tidur dengan dia. Tapi polisi akan menemani dia ruangannya sendiri. Bukannya menemani itu satu ruangan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Pol Haryanto menyebut pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memeriksa kejiwaan SM. Tim tersebut terbentuk dari lima hingga enam ahli psikiater dan ahli jiwa.
"Jadi dalam beberapa waktu ke depan ini akan kita periksa secara mendalam. Ini baru kita bentuk tim dan mulai hari ini sudah mulai diperiksa tapi hasilnya masih kita observasi," ungkapnya.
Tindakan SM, 52, viral di media sosial. Dia membawa anjingnya masuk ke dalam masjid Al Munawaroh, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 30 Juni 2019 siang.
Video tersebut berdurasi kurang lebih satu menit. Pada potongan video, perempuan yang mengenakan baju putih itu nampak emosional dan berteriak sembari membopong anjing hitam ketika memasuki ruang utama masjid.
"Suami
gue mau dikawinin di sini," sebut perempuan yang belum sempat melepaskan alas kaki itu saat di dalam masjid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(EKO)