Jakarta: Kepala BPJT Danang Parikesit akan mengavulasi pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari). BPJT mencopot tim Pemantau Mutu Independen (PMI) yang bertugas mengawasi kepatuhan badan usaha jalan tol dalam mengerjakan proyek.
"Tidak hanya kontraktor, tapi juga pemantau mutu independen yang berada di bawah kendali BPJT, akan diganti timnya," kata Danang kepada Medcom.id, Kamis, 17 Oktober 2019.
Danang enggan bicara banyak terkait penyebab kecelakaan kerja itu. BPJT masih menunggu laporan resmi investigasi Komite Keselamatan Konstruksi (K2).
"Kami menunggu informasi dari Komite K2 dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi," ujar Danang.
Danang menaruh perhatian khusus terhadap insiden ambruknya tiang tol Desari tersebut. Pasalnya, kecelakaan kerja ini merupakan yang kedua kalinya dari proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Pada Selasa, 2 Januari 2018, sebanyak enam balok proyek Tol Desari ambruk. Ambruknya enam balok proyek Tol Desari disebabkan karena salah satu ekskavator yang menggali tanah mengenai balok. Kejadian itu membuat efek domino ke balok lain dan runtuh secara bersamaan.
Kejadian kedua terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2019. Insiden material runtuh proyek Tol Desari terjadi akibat penurunan base form sisi barat pada saat pengecoran top slab box trafic ramp 8 Krukut Junction di wilayah Krukut, Depok, Jawa Barat.
Dugaan awal insiden itu akibat kurang kuatnya perancah menahan beton saat pengecoran. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat mengintruksikan menghentikan pekerjaan pascaperistiwa tersebut.
Jakarta: Kepala BPJT Danang Parikesit akan mengavulasi pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari). BPJT mencopot tim Pemantau Mutu Independen (PMI) yang bertugas mengawasi kepatuhan badan usaha jalan tol dalam mengerjakan proyek.
"Tidak hanya kontraktor, tapi juga pemantau mutu independen yang berada di bawah kendali BPJT, akan diganti timnya," kata Danang kepada
Medcom.id, Kamis, 17 Oktober 2019.
Danang enggan bicara banyak terkait penyebab kecelakaan kerja itu. BPJT masih menunggu laporan resmi investigasi Komite Keselamatan Konstruksi (K2).
"Kami menunggu informasi dari Komite K2 dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi," ujar Danang.
Danang menaruh perhatian khusus terhadap insiden ambruknya tiang tol Desari tersebut. Pasalnya, kecelakaan kerja ini merupakan yang kedua kalinya dari proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Pada Selasa, 2 Januari 2018, sebanyak enam balok proyek Tol Desari ambruk. Ambruknya enam balok proyek Tol Desari disebabkan karena salah satu ekskavator yang menggali tanah mengenai balok. Kejadian itu membuat efek domino ke balok lain dan runtuh secara bersamaan.
Kejadian kedua terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2019. Insiden material runtuh proyek Tol Desari terjadi akibat penurunan
base form sisi barat pada saat pengecoran
top slab box trafic ramp 8 Krukut Junction di wilayah Krukut, Depok, Jawa Barat.
Dugaan awal insiden itu akibat kurang kuatnya perancah menahan beton saat pengecoran. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat mengintruksikan menghentikan pekerjaan pascaperistiwa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)