Jakarta: Pengamat Transportasi Leny Maryouri menyarankan pemerintah untuk mulai mengembangkan transportasi laut. Leny menilai transportasi laut merupakan alternatif yang lebih murah ketimbang pengembangan transportasi darat.
"Investasi uang rakyat akan lebih bagus jika digunakan untuk membangun pelabuhan daripada jalan atau rel," kata Leny dalam sebuah diskusi evaluasi arus mudik di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019.
Leny mengatakan biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk pengembangan jalan tol sekitar Rp80 miliar per kilometer, dan rel sekitar Rp200 miliar per kilometer. Dia menilai dengan uang sebanyak itu, akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pengembangan pelabuhan-pelabuhan.
Transportasi laut, kata Leny, jauh bisa dijangkau oleh masyarakat dari segala kalangan, termasuk masyarakat menengah ke bawah. Sementara infrastruktur jalan hanya bisa dijangkau oleh orang-orang yang memiliki kendaraan roda empat.
Baca juga: KAI Targetkan Penumpang Lebaran 2020 Naik 10%
"Karena angkutan laut ini kan cenderung murah, dan akhirnya bermanfaat untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah," ujarnya.
Selain bermanfaat untuk semua kalangan, infrastruktur pelabuhan yang memadai diyakini sanggup melayani penumpang dalam jangkauan yang lebih besar. Dia memprediksi pelabuhan yang bagus dapat mendorong masyarakat hingga 300 kilometer dari area pelabuhan tertarik menggunakan transportasi laut.
"Itu akan menjadi investasi yang lebih optimal dan menumbuhkan ekonomi yang lebih besar lagi," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah untuk mulai memikirkan membangun pelabuhan-pelabuhan di setiap 200 kilometer jalur laut. Dengan demikian, akan makin banyak daerah yang bisa tersambung dengan jalur laut.
Pengembangan jalur laut, kata Leny bukan hanya bermanfaat untuk mobilitas manusia dan barang. Infrastruktur laut dipercaya dapat mendorong pengembangan daerah-daerah pantai (coastal development).
"Pada akhirnya nanti akan tumbuh kota-kota baru di pesisir pantai," tambahnya.
Jakarta: Pengamat Transportasi Leny Maryouri menyarankan pemerintah untuk mulai mengembangkan transportasi laut. Leny menilai transportasi laut merupakan alternatif yang lebih murah ketimbang pengembangan transportasi darat.
"Investasi uang rakyat akan lebih bagus jika digunakan untuk membangun pelabuhan daripada jalan atau rel," kata Leny dalam sebuah diskusi evaluasi arus mudik di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019.
Leny mengatakan biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk pengembangan jalan tol sekitar Rp80 miliar per kilometer, dan rel sekitar Rp200 miliar per kilometer. Dia menilai dengan uang sebanyak itu, akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pengembangan pelabuhan-pelabuhan.
Transportasi laut, kata Leny, jauh bisa dijangkau oleh masyarakat dari segala kalangan, termasuk masyarakat menengah ke bawah. Sementara infrastruktur jalan hanya bisa dijangkau oleh orang-orang yang memiliki kendaraan roda empat.
Baca juga:
KAI Targetkan Penumpang Lebaran 2020 Naik 10%
"Karena angkutan laut ini kan cenderung murah, dan akhirnya bermanfaat untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah," ujarnya.
Selain bermanfaat untuk semua kalangan, infrastruktur pelabuhan yang memadai diyakini sanggup melayani penumpang dalam jangkauan yang lebih besar. Dia memprediksi pelabuhan yang bagus dapat mendorong masyarakat hingga 300 kilometer dari area pelabuhan tertarik menggunakan transportasi laut.
"Itu akan menjadi investasi yang lebih optimal dan menumbuhkan ekonomi yang lebih besar lagi," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah untuk mulai memikirkan membangun pelabuhan-pelabuhan di setiap 200 kilometer jalur laut. Dengan demikian, akan makin banyak daerah yang bisa tersambung dengan jalur laut.
Pengembangan jalur laut, kata Leny bukan hanya bermanfaat untuk mobilitas manusia dan barang. Infrastruktur laut dipercaya dapat mendorong pengembangan daerah-daerah pantai (coastal development).
"Pada akhirnya nanti akan tumbuh kota-kota baru di pesisir pantai," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
