Jakarta: Masyarakat diminta mematuhi prinsip 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Prinsip ini penting agar jumlah pasien terjangkit virus korona (covid-19) tidak semakin banyak. Pasalnya, biaya perawatan pasien rata-rata mencapai Rp184 juta.
"Biaya yang kita keluarkan ini kalau sampai terjangkit covid-19 hitungannya akan jauh lebih murah dengan 3M daripada biaya perawatan," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam webinar bertema 'Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Kita', Jumat, 20 November 2020.
Menurut dia, meski biaya ditanggung negara, alangkah baiknya pengeluaran pemerintah bisa dialihkan ke ke peruntukan lain yang lebih bermanfaat. Salah satunya, pemulihan ekonomi nasional imbas pandemi covid-19.
Baca: Cara Mencegah Penularan Covid-19 Melalui Droplet
"Tentunya kita juga kan yang akan merasakan dampak positifnya," ujar Reisa.
Reisa mengingatkan banyak kerugian akibat terjangkit covid-19. Selain biaya, produktivitas masyarakat akan hilang serta terjadinya penularan dalam keluarga.
"Jadi mohon tetap disiplin dan hindari semua yang berisiko termasuk hindari kerumunan dan jangan kendur 3M. Sayangi diri kita, keluarga kita karena yang namanya mencegah itu jauh lebih murah dan lebih mudah," imbau Reisa.
Di samping itu, Reisa mengungkapkan pemerintah gencar melakukan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pelacakan). Pemerintah meningkatkan jumlah sampel dan orang yang diperiksa dengan mengaktifkan lebih dari 400 laboratorium di Indonesia.
"Lebih dari lima juta spesimen yang diuji di laboratorium ini," aku Reisa.
Pemeriksaan masyarakat buntut dari pelacakan yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan (nakes), relawan, rukun tetangga (RT), dan rukun warga (RW) di seluruh pelosok Indonesia. Sementara itu, treatment terkait pengobatan.
Reisa mengatakan saat ini upaya pengobatan di Indonesia semakin menunjukkan hasil yang lebih baik. Angka kesembuhan di Indonesia mencapai lebih dari 84 persen.
"Jutaan suplai obat sudah dibagikan ke ratusan rumah sakit rujukan covid-19. Pemerintahan bagian Kementerian Kesehatan memastikan stoknya aman dan masih tersedia dengan cukup," kata Reisa.
Pemerintah juga disebut tengah gencar menyiapkan vaksin covid-19. Pemerintah mencari dan mengembangkan vaksin-19, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Masyarakat diminta mematuhi prinsip
3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Prinsip ini penting agar jumlah pasien terjangkit virus korona (
covid-19) tidak semakin banyak. Pasalnya, biaya perawatan pasien rata-rata mencapai Rp184 juta.
"Biaya yang kita keluarkan ini kalau sampai terjangkit covid-19 hitungannya akan jauh lebih murah dengan 3M daripada biaya perawatan," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam webinar bertema 'Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Kita', Jumat, 20 November 2020.
Menurut dia, meski biaya ditanggung negara, alangkah baiknya pengeluaran pemerintah bisa dialihkan ke ke peruntukan lain yang lebih bermanfaat. Salah satunya, pemulihan ekonomi nasional imbas pandemi covid-19.
Baca:
Cara Mencegah Penularan Covid-19 Melalui Droplet
"Tentunya kita juga kan yang akan merasakan dampak positifnya," ujar Reisa.
Reisa mengingatkan banyak kerugian akibat terjangkit covid-19. Selain biaya, produktivitas masyarakat akan hilang serta terjadinya penularan dalam keluarga.
"Jadi mohon tetap disiplin dan hindari semua yang berisiko termasuk hindari kerumunan dan jangan kendur 3M. Sayangi diri kita, keluarga kita karena yang namanya mencegah itu jauh lebih murah dan lebih mudah," imbau Reisa.
Di samping itu, Reisa mengungkapkan pemerintah gencar melakukan 3T, yakni
testing (pemeriksaan),
tracing (pelacakan), dan
treatment (pelacakan). Pemerintah meningkatkan jumlah sampel dan orang yang diperiksa dengan mengaktifkan lebih dari 400 laboratorium di Indonesia.
"Lebih dari lima juta spesimen yang diuji di laboratorium ini," aku Reisa.
Pemeriksaan masyarakat buntut dari pelacakan yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan (nakes), relawan, rukun tetangga (RT), dan rukun warga (RW) di seluruh pelosok Indonesia. Sementara itu,
treatment terkait pengobatan.
Reisa mengatakan saat ini upaya pengobatan di Indonesia semakin menunjukkan hasil yang lebih baik. Angka kesembuhan di Indonesia mencapai lebih dari 84 persen.
"Jutaan suplai obat sudah dibagikan ke ratusan rumah sakit rujukan covid-19. Pemerintahan bagian Kementerian Kesehatan memastikan stoknya aman dan masih tersedia dengan cukup," kata Reisa.
Pemerintah juga disebut tengah gencar menyiapkan vaksin covid-19. Pemerintah mencari dan mengembangkan vaksin-19, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #i
ngatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)