Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengemukakan peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriyah/2023 Masehi merupakan momentum merawat kerukunan umat. Ia mengatakan kemerdekaan Negara Republik Indonesia pun jatuh pada hari Jumat 9 Ramadan 1364 Hijriah.
"Ikatan dan kecintaan kepada Al Quran begitu kuat, dan spirit Al Quran pula yang telah membawa Indonesia sebagai bangsa yang berhasil merawat keragaman menjadi harmoni yang begitu Indah," kata Mahfud MD dalam Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriyah/2023 Masehi Tingkat Kenegaraan yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat malam, 7 April 2023.
Kegiatan yang mengangkat tema Nuzulul Qur'an Momentum Merawat Kerukunan Umat, kata Mahfud, sejatinya mengingatkan dan mengajak bangsa Indonesia untuk terus berada di garis terdepan merawat harmoni dalam keberagaman.
"Keberagaman telah memberikan bangsa Indonesia kekayaan yang amat mahal. Untuk itu, komitmen kita menjaga kerukunan adalah sesuatu yang wajib dan final," kata dia.
Jika ditelaah lebih mendalam, menurut Mahfud, Al Qur'an telah membimbing bangsa Indonesia melewati berbagai ujian yang begitu berat dan rumit. Pada era perjuangan kemerdekaan, Al Qur'an menjadi titik dasar membangun jiwa pejuang pada generasi muda.
"Setelah kemerdekaan, Al Qur'an memberi pengaruhnya dalam menentukan langkah bangsa Indonesia merawat dan membawa keragaman menuju pembangunan yang maju dan sejahtera," papar Mahfud.
Ia menerangkan Al Qur'an juga telah menginspirasi bangsa Indonesia yang rukun, damai, dan toleran.
"Sebagaimana Al Quran menjadi pedoman saat Negeri Madinah tumbuh menjadi negeri yang tercerahkan, penuh dengan toleransi meski di dalamnya terdapat banyak keragaman agama dan keyakinan serta suku bangsa," ujar dia.
Mahfud menerangkan Al Qur'an pula yang menjadi titik kumpul dua suku besar di Madinah yakni Aus dan Khazraj untuk menghentikan pertikaian dan memilih jalan damai membangun Madinah.
"Hal ini tidak lepas dari ajaran Al Qur'an yang begitu tegas menyikapi keragaman. Surat Al Hujurat ayat 13, adalah salah satunya, yang jadi poin penting bangsa Indonesia ketika memulai era pembangunan," jelas dia.
Menurut Mahfud, Indonesia adalah negeri dengan keragaman bahasa dan agama yang sangat besar. "Sabang hingga Merauke menjadi halaman-halaman tentang keberagaman itu. Namun, keberagaman itu tidak lantas menjadikan Indonesia terbelah melainkan tetap utuh dalam komitmen kebangsaan di bawah Pancasila," kata dia.
Pada peringatan Nuzulul Qur'an hari ini, Mahfud mengajak umat Muslim untuk terus harus menggali inspirasi terbaik dari Al Quran dalam menjaga dan merawat kerukunan di tengah keragaman.
"Ada banyak tantangan kebangsaan yang harus kita persiapkan membutuhkan kerja sama dan solidaritas antar elemen bangsa. Jangan sampai kita disibukkan dengan konflik dan perdebatan namun kita malah lupa mempersiapkan diri dalam persaingan global," jelas dia.
Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriah/2023 Masehi Tingkat Kenegaraan juga dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan tinggi negara, Imam Besar Masjid Istiqlal, duta besar negara sahabat, tokoh agama, serta pimpinan ormas Islam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD mengemukakan peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriyah/2023 Masehi merupakan momentum merawat
kerukunan umat. Ia mengatakan kemerdekaan Negara Republik Indonesia pun jatuh pada hari Jumat 9 Ramadan 1364 Hijriah.
"Ikatan dan kecintaan kepada Al Quran begitu kuat, dan spirit Al Quran pula yang telah membawa Indonesia sebagai bangsa yang berhasil merawat keragaman menjadi harmoni yang begitu Indah," kata Mahfud MD dalam Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriyah/2023 Masehi Tingkat Kenegaraan yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat malam, 7 April 2023.
Kegiatan yang mengangkat tema Nuzulul Qur'an Momentum Merawat Kerukunan Umat, kata Mahfud, sejatinya mengingatkan dan mengajak bangsa Indonesia untuk terus berada di garis terdepan merawat
harmoni dalam keberagaman.
"Keberagaman telah memberikan bangsa Indonesia kekayaan yang amat mahal. Untuk itu, komitmen kita menjaga kerukunan adalah sesuatu yang wajib dan final," kata dia.
Jika ditelaah lebih mendalam, menurut Mahfud, Al Qur'an telah membimbing bangsa Indonesia melewati berbagai ujian yang begitu berat dan rumit. Pada era perjuangan kemerdekaan, Al Qur'an menjadi titik dasar membangun jiwa pejuang pada generasi muda.
"Setelah kemerdekaan, Al Qur'an memberi pengaruhnya dalam menentukan langkah bangsa Indonesia merawat dan membawa keragaman menuju pembangunan yang maju dan sejahtera," papar Mahfud.
Ia menerangkan Al Qur'an juga telah menginspirasi bangsa Indonesia yang rukun, damai, dan toleran.
"Sebagaimana Al Quran menjadi pedoman saat Negeri Madinah tumbuh menjadi negeri yang tercerahkan, penuh dengan toleransi meski di dalamnya terdapat banyak keragaman agama dan keyakinan serta suku bangsa," ujar dia.
Mahfud menerangkan Al Qur'an pula yang menjadi titik kumpul dua suku besar di Madinah yakni Aus dan Khazraj untuk menghentikan pertikaian dan memilih jalan damai membangun Madinah.
"Hal ini tidak lepas dari ajaran Al Qur'an yang begitu tegas menyikapi keragaman. Surat Al Hujurat ayat 13, adalah salah satunya, yang jadi poin penting bangsa Indonesia ketika memulai era pembangunan," jelas dia.
Menurut Mahfud, Indonesia adalah negeri dengan keragaman bahasa dan agama yang sangat besar. "Sabang hingga Merauke menjadi halaman-halaman tentang keberagaman itu. Namun, keberagaman itu tidak lantas menjadikan Indonesia terbelah melainkan tetap utuh dalam komitmen kebangsaan di bawah Pancasila," kata dia.
Pada peringatan Nuzulul Qur'an hari ini, Mahfud mengajak umat Muslim untuk terus harus menggali inspirasi terbaik dari Al Quran dalam menjaga dan merawat kerukunan di tengah keragaman.
"Ada banyak tantangan kebangsaan yang harus kita persiapkan membutuhkan kerja sama dan solidaritas antar elemen bangsa. Jangan sampai kita disibukkan dengan konflik dan perdebatan namun kita malah lupa mempersiapkan diri dalam persaingan global," jelas dia.
Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 Hijriah/2023 Masehi Tingkat Kenegaraan juga dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan tinggi negara, Imam Besar Masjid Istiqlal, duta besar negara sahabat, tokoh agama, serta pimpinan ormas Islam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)