Temanggung: Rangkaian menuju puncak Trisuci Waisak 2567 BE tahun 2023 terus bergulir. Hari ini, 3 Juni 2023, para biksu mengambil Air Berkah Tri Suci di Umbul Jumprit, Temanggung, Jawa Tengah.
Seluruh biksu dari berbagai majelis hadir secara bertahap sejak pukul 08.55 WIB. Majelis itu terdiri atas Theravada, Mahanikaya, Mahayana, hingga Kasogatan.
Ketua Perkumpulan Buddha Dharma Mahayana Indonesia Biksu Manggala Sasana Mahasthavira menjelaskan makna Air Berkah. Air itu lambang menyucikan pikiran buruk.
"Istilahnya menjadi air bening, harus tenang, jangan ada dengki, emosi, atau pemarah," kata Biksu Manggala saat diwawancarai Media Group News di lokasi, Sabtu, 3 Juni 2023.
Acara baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Rangkaian pertama, yakni menyerahkan kendi pada masing-masing perwakilan majelis.
Lantas, mereka dengan tertib berjalan menuju Kompleks Umbul Jumprit. Kemudian mengambil Air Berkah dan membawanya kembali ke altar.
Prosesi berikutnya, ialah pembacaan doa serta parita suci dari setiap majelis. Seluruh majelis memanjatkan doa dengan khidmat.
Tahap terakhir ialah memindahkan Air Berkah ke mobil pikap. Air tersebut bakal dibawa untuk disemayamkan di Candi Mendut.
Biksu Manggala menyebut manusia kerap tidak tenang dalam menghadapi masalah dan mudah terhasut. Pengambilan Air Berkah menjadi pengingat umat Buddha agar selalu memiliki kepala dingin.
Dia berharap Waisak kali ini membuat seluruh masyarakat bersatu. Jangan sampai ada perpecahan antarsesama.
"Supaya ke depan Indonesia lebih semangat. Masalah besar jadi kecil, masalah kecil jadi hilang," jelas dia.
Biksu Manggala juga merespons antusiasme umat Buddha dalam perayaan Waisak kali ini. Semangat itu dinilai lumrah.
"Soalnya pandemi sudah tiga tahunan dan Waisak tidak boleh dirayakan," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Temanggung: Rangkaian menuju puncak Trisuci
Waisak 2567 BE tahun 2023 terus bergulir. Hari ini, 3 Juni 2023, para biksu mengambil Air Berkah Tri Suci di Umbul Jumprit, Temanggung, Jawa Tengah.
Seluruh biksu dari berbagai majelis hadir secara bertahap sejak pukul 08.55 WIB. Majelis itu terdiri atas Theravada, Mahanikaya, Mahayana, hingga Kasogatan.
Ketua Perkumpulan
Buddha Dharma Mahayana Indonesia Biksu Manggala Sasana Mahasthavira menjelaskan makna Air Berkah. Air itu lambang menyucikan pikiran buruk.
"Istilahnya menjadi air bening, harus tenang, jangan ada dengki, emosi, atau pemarah," kata Biksu Manggala saat diwawancarai Media Group News di lokasi, Sabtu, 3 Juni 2023.
Acara baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Rangkaian pertama, yakni menyerahkan kendi pada masing-masing perwakilan majelis.
Lantas, mereka dengan tertib berjalan menuju Kompleks Umbul Jumprit. Kemudian mengambil Air Berkah dan membawanya kembali ke altar.
Prosesi berikutnya, ialah pembacaan doa serta parita suci dari setiap majelis. Seluruh majelis memanjatkan doa dengan khidmat.
Tahap terakhir ialah memindahkan Air Berkah ke mobil pikap. Air tersebut bakal dibawa untuk disemayamkan di Candi Mendut.
Biksu Manggala menyebut manusia kerap tidak tenang dalam menghadapi masalah dan mudah terhasut. Pengambilan Air Berkah menjadi pengingat umat Buddha agar selalu memiliki kepala dingin.
Dia berharap Waisak kali ini membuat seluruh masyarakat bersatu. Jangan sampai ada perpecahan antarsesama.
"Supaya ke depan Indonesia lebih semangat. Masalah besar jadi kecil, masalah kecil jadi hilang," jelas dia.
Biksu Manggala juga merespons antusiasme umat Buddha dalam perayaan Waisak kali ini. Semangat itu dinilai lumrah.
"Soalnya pandemi sudah tiga tahunan dan Waisak tidak boleh dirayakan," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)