Tiga Ketum Partai Kompak Hadiri Apel Siaga Perubahan hingga Gagasan Anies Kian Tajam

Jakarta: Pemberitaan mengenai tiga ketum partai kompak hadiri Apel Siaga Perubahan menjadi yang paling populer di Kanal Nasional Medcom.id pada Minggu, 16 Juli 2023. Selain itu ada pemberitaan mengenai gagasan Anies soal visi memimpin Indonesia ke depan. Berikut tiga berita terpopuler di kanal Nasional Medcom.id: Tiga Ketum Partai Kompak Hadiri Apel Siaga Perubahan di GBK Bukti Koalisi Solid Isu bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak solid tidak terbukti. Pasalnya para pimpinan tertinggi masing-masing partai menghadiri langsung kegiatan yang digelar Partai NasDem dengan tema Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023.   Mereka adalah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).    "NasDem, PKS, dan Demokrat solid," kata AHY kepada wartawan di lokasi. Selengkapnya baca di sini     Politikus NasDem Sebut Gagasan Anies Kian Tajam Usai Berhaji Kepulangan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan usai pulang haji dari Arab Saudi dinilai berdampak positif. Gagasan Anies kian terasah soal visi memimpin Indonesia ke depan.   "Setelah dari haji, calon (presiden) kita pikirannya lebih jernih dan tajam," kata politikus Partai NasDem Muhammad Farhan dalam Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Indonesia Baru dari Apel Siaga Perubahan NasDem,’ Minggu, 16 Juli 2023.   Farhan mengatakan hal itu terbukti dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Anies menjadi salah satu pemateri selain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Selengkapnya baca di sini     Begini Cara BNPT Dukung Wujudkan Indonesia Emas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkomitmen medukung perwujudan Indonesia Emas 2045. Komitmen itu diwujudkan dengan memperkokoh ketahanan generasi muda dari paparan radikalisme.   Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebut paparan radikalisme dapat muncul dari mana saja. Sehingga, perlu pertahanan lebih kuat untuk membendung paparan tersebut.   "Sekarang sudah tidak bisa dibendung lagi berbagai informasi yang masuk ke seluruh lapisan masyarakat, baik secara langsung, secara offline, maupun online. Ideologi ini masuk, karena sekarang sel-sel yang membangun ideologi kekerasan bukan hanya dengan kegiatan terbuka," ujar Rycko melalui keterangan tertulis, Minggu, 16 Juli 2023. Selengkapnya baca di sini