Jakarta: Arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pencarian investor setelah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilaksanakan dikritik. Arahan tersebut dinilai salah langkah.
“Tetapi, kalau saya memperhatikan, wacana atau arahan-arahan untuk mengejar investasi asing, pembiayaan luar itu setelah itu,” kata mantan Menteri PPN atau Bappenas Andrinof Chaniago dalam acara Crosscheck Face to Face by Medcom.id dengan tema ‘Menguak Tabir ‘Belok Arah’ Pindah Ibu Kota’ yang disiarkan pada Minggu, 16 Juni 2024.
Pemerintah seharusnya menyiapkan dana dan investor sebelum pembangunan di mulai. Saat ini, negara malah terbalik yakni mulai bangun dulu, baru mencari dana.
Kesalahan langkah ini juga dinilai sangat nyata karena Jokowi kerap memerintahkan bawahannya untuk mencari investor. Kebijakan itu dinilai sudah melebar dari tujuan awal.
“Sejak itulah saya perhatikan arahan-arahan yang terdengar itu sering suruh cari investor-investor, lalu menyampaikan kepada publik ‘wah ini ada investasi’,” ucap Andrinof.
Pelebaran rencana ini yang dinilai bahaya. Sebab, kata Andrinof, rencana pemindahan ibu kota bisa jadi berbelok.
“Nah, inilah yang saya perhatikan melebarnya tujuan dan fungsi dari IKN. Kalau yang intinya tetap, ini nambah, jadi melebar, enggak belok, cuma lama-lama bisa belok nih kalau yang inti ini juga tergerus kan,” tuturnya.
Andrinov menjelaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dilakukan bertahap tiap lima tahun sampai 2045 jika mengacu aturan yang belraku. Kebijakan itu diambil dari pengalaman empiris 30 negara yang dijadikan kajian.
“Karena memang itu merujuk kepada hasil studi, pengalaman empiris banyak negara, 30 negara yang dikaji, kan ada 90-an negara yang pernah memindahkan Ibu Kota selama satu abad,” ujar Andrinof.
Jakarta: Arahan dari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pencarian investor setelah pembangunan Ibu Kota Negara (
IKN) Nusantara dilaksanakan dikritik. Arahan tersebut dinilai salah langkah.
“Tetapi, kalau saya memperhatikan, wacana atau arahan-arahan untuk mengejar investasi asing, pembiayaan luar itu setelah itu,” kata mantan Menteri PPN atau Bappenas Andrinof Chaniago dalam acara
Crosscheck Face to Face by Medcom.id dengan tema ‘Menguak Tabir ‘Belok Arah’ Pindah Ibu Kota’ yang disiarkan pada Minggu, 16 Juni 2024.
Pemerintah seharusnya menyiapkan dana dan
investor sebelum pembangunan di mulai. Saat ini, negara malah terbalik yakni mulai bangun dulu, baru mencari dana.
Kesalahan langkah ini juga dinilai sangat nyata karena Jokowi kerap memerintahkan bawahannya untuk mencari investor. Kebijakan itu dinilai sudah melebar dari tujuan awal.
“Sejak itulah saya perhatikan arahan-arahan yang terdengar itu sering suruh cari investor-investor, lalu menyampaikan kepada publik ‘wah ini ada investasi’,” ucap Andrinof.
Pelebaran rencana ini yang dinilai bahaya. Sebab, kata Andrinof, rencana pemindahan ibu kota bisa jadi berbelok.
“Nah, inilah yang saya perhatikan melebarnya tujuan dan fungsi dari IKN. Kalau yang intinya tetap, ini nambah, jadi melebar, enggak belok, cuma lama-lama bisa belok nih kalau yang inti ini juga tergerus kan,” tuturnya.
Andrinov menjelaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dilakukan bertahap tiap lima tahun sampai 2045 jika mengacu aturan yang belraku. Kebijakan itu diambil dari pengalaman empiris 30 negara yang dijadikan kajian.
“Karena memang itu merujuk kepada hasil studi, pengalaman empiris banyak negara, 30 negara yang dikaji, kan ada 90-an negara yang pernah memindahkan Ibu Kota selama satu abad,” ujar Andrinof.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)