Jakarta: Pipa milik Perusahaan Umun Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung pecah. Peristiwa ini mengakibatkan 2 rumah warga amblas tergerus aliran air yang deras di Jalan Cibangkong Lor, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal.
Bambang Suhermanto salah satu pemilik rumah mengungkapkan kejadian tersebut terjadi
sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu dirinya sedang ngobrol tak jauh dari rumahnya, namun tiba-tiba terdengar suara ledakan.
"Lagi nongkrong di lapang situ dekat rumah, tapi tiba-tiba denger ledakan. Pas dilihat pipa ini," ujar Bambang saat ditemui di lokasi kejadian.
Bambang pun bergegas lari ke rumahnya dan menyuruh menyuruh istri serta anak-anaknya untuk keluar rumah. Ia menyebut posisi pipa tersebut berada di halaman rumahnya.
“Karena keliatan pipa yang pecah itu posisinya di depan rumah. Istri sama anak saya langsung keluar rumah juga," beber Bambang.
Bambang menyebut air yang keluar dari pipa induk tersebut sangat deras sekali dan menyebabkan banjir. Bahkan saking derasnya, tanggul penahan bibir sungai di dekat lokasi kejadian longsor ke Sungai Anak Kali Cikapundung Kolot yang berjarak sekitar 50 meter.
"Gede airnya keluar, langsung banjir. 2 rumah yang amblas, rumah saya sama rumah Ibu Sri (tetangga). Banjir ke mana-mana ini, langsung ke arah sungai," jelas Bambang.
Peristiwa ini mengakibatkan rumah Bambang amblas tergerus derasnya air sekitar 20 menit setelah pipa pecah. Karena debit air yang keluar dari pipa tersebut sangat deras sehingga beberapa rumah pun terendam hingga tempat pemakaman umum (TPU) Cibangkong.
"Makam juga yang posisinya di belakang rumah saya kerendem. Ini air besar sekali tadi, banjir besar," ungkapnya.
Penjelasan Pihak PDAM
Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, membenarkan pipa yang pecah tersebut merupakan milik perusahaan yang dipimpinnya. Sonny pun telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan serta berkoordinasi dengan pihak kewilayahan guna membantu membersihkan lumpur serta puing akibat aliran air yang deras.
"Benar itu milik PDAM (Perumda Tirtawening). Tim kita sudah masuk kesitu untuk mengetahui kronologinya dari warga gimana," ujar Sonny saat dihubungi via telepon.
Jakarta: Pipa milik Perusahaan Umun Daerah (Perumda)
Tirtawening Kota Bandung pecah. Peristiwa ini mengakibatkan 2 rumah warga amblas tergerus aliran air yang deras di Jalan Cibangkong Lor, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal.
Bambang Suhermanto salah satu pemilik rumah mengungkapkan kejadian tersebut terjadi
sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu dirinya sedang ngobrol tak jauh dari rumahnya, namun tiba-tiba terdengar suara ledakan.
"Lagi nongkrong di lapang situ dekat rumah, tapi tiba-tiba denger ledakan. Pas dilihat pipa ini," ujar Bambang saat ditemui di lokasi kejadian.
Bambang pun bergegas lari ke rumahnya dan menyuruh menyuruh istri serta anak-anaknya untuk keluar rumah. Ia menyebut
posisi pipa tersebut berada di halaman rumahnya.
“Karena keliatan pipa yang pecah itu posisinya di depan rumah. Istri sama anak saya langsung keluar rumah juga," beber Bambang.
Bambang menyebut air yang keluar dari pipa induk tersebut sangat deras sekali dan menyebabkan banjir. Bahkan saking derasnya, tanggul penahan bibir sungai di dekat lokasi kejadian longsor ke Sungai Anak Kali Cikapundung Kolot yang berjarak sekitar 50 meter.
"Gede airnya keluar, langsung banjir. 2 rumah yang amblas, rumah saya sama rumah Ibu Sri (tetangga). Banjir ke mana-mana ini, langsung ke arah sungai," jelas Bambang.
Peristiwa ini mengakibatkan rumah Bambang amblas tergerus derasnya air sekitar 20 menit setelah pipa pecah. Karena debit air yang keluar dari pipa tersebut sangat deras sehingga beberapa rumah pun terendam hingga tempat pemakaman umum (TPU) Cibangkong.
"Makam juga yang posisinya di belakang rumah saya kerendem. Ini air besar sekali tadi, banjir besar," ungkapnya.
Penjelasan Pihak PDAM
Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, membenarkan pipa yang pecah tersebut merupakan milik perusahaan yang dipimpinnya. Sonny pun telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan serta berkoordinasi dengan pihak kewilayahan guna membantu membersihkan lumpur serta puing akibat aliran air yang deras.
"Benar itu milik PDAM (Perumda Tirtawening). Tim kita sudah masuk kesitu untuk mengetahui kronologinya dari warga gimana," ujar Sonny saat dihubungi via telepon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)