medcom.id, Jakarta: Pernyataan pihak berwajib Malaysia terkait pesawat dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang hingga kini, sedang menjadi sorotan. Pasalnya, informasi yang dikeluarkan pihak berwajib hingga Rabu (12/3) masih simpang siur.
Malaysia yang dibantu belasan negara asing terus mencari pesawat yang hilang, sejak Sabtu (8/3) lalu hingga saat ini. Akan tetapi meski sudah dikerahkan 42 kapal dan 39 pesawat, belum ditemukan titik terang terkait lokasi pesawat. Bahkan, ada beberapa perubahan informasi yang perlu disorot.
WAKTU HILANG
Pesawat milik Malaysia Airlines itu, pada awalnya, dikabarkan hilang kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 14.40. Kemudian informasi yang beredar berubah menjadi pukul 13:30, seperti data yang dikeluarkan situs pelacak penerbangan flightradar24.com. Laporan waktu yang salah ini mengarah kepada kemungkinan pesawat hilang di antara wilayah Vietnam dan China.
PESAWAT BERPUTAR BALIK
Pada saat pesawat menghilang, ada indikasi pesawat berusaha untuk berputar balik. Akan tetapi, pihak otoritas Malaysia tidak menyebutkan pesawat sempat berputar balik atau tidak. Pada hari Rabu, pihak militer menjelaskan, mereka menemukan sebuah gambaran yang mungkin merupakan pesawat di radar pertahanan udara mereka. Akan tetapi militer Malaysia tidak dapat memastikan.
PENUMPANG YANG BERKURANG
Pihak berwenang pada awalnya menyebutkan, ada empat atau lima penumpang yang sudah check-in tapi tidak jadi menaiki pesawat, sehingga mereka harus menurunkan barang sebelum berangkat ke Beijing. Pada hari Rabu, pihak berwenang mengatakan, beberapa orang yang tak jadi check-in dan digantikan oleh penumpang yang dalam daftar tunggu, sehingga tidak ada barang yang diturunkan.
PASPOR CURIAN
Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Azhid Hamidi pada awalnya menerangkan, dua orang yang menggunakan paspor curian pada awalnya adalah keturunan Asia. Dua hari kemudian, Kepala Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, mengeluarkan pernyataan yang membingungkan dengan menyebutkan bahwa dua orang yang menggunakan paspor curian adalah keturunan kulit hitam. Informasi ini kemudian dibantah oleh pernyataan Interpol. Interpol menyebutkan, dua orang yang menggunakan paspor curian adalah warga negara Iran. (AP)[Surya Perkasa]
medcom.id, Jakarta: Pernyataan pihak berwajib Malaysia terkait pesawat dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang hingga kini, sedang menjadi sorotan. Pasalnya, informasi yang dikeluarkan pihak berwajib hingga Rabu (12/3) masih simpang siur.
Malaysia yang dibantu belasan negara asing terus mencari pesawat yang hilang, sejak Sabtu (8/3) lalu hingga saat ini. Akan tetapi meski sudah dikerahkan 42 kapal dan 39 pesawat, belum ditemukan titik terang terkait lokasi pesawat. Bahkan, ada beberapa perubahan informasi yang perlu disorot.
WAKTU HILANG
Pesawat milik Malaysia Airlines itu, pada awalnya, dikabarkan hilang kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 14.40. Kemudian informasi yang beredar berubah menjadi pukul 13:30, seperti data yang dikeluarkan situs pelacak penerbangan
flightradar24.com. Laporan waktu yang salah ini mengarah kepada kemungkinan pesawat hilang di antara wilayah Vietnam dan China.
PESAWAT BERPUTAR BALIK
Pada saat pesawat menghilang, ada indikasi pesawat berusaha untuk berputar balik. Akan tetapi, pihak otoritas Malaysia tidak menyebutkan pesawat sempat berputar balik atau tidak. Pada hari Rabu, pihak militer menjelaskan, mereka menemukan sebuah gambaran yang mungkin merupakan pesawat di radar pertahanan udara mereka. Akan tetapi militer Malaysia tidak dapat memastikan.
PENUMPANG YANG BERKURANG
Pihak berwenang pada awalnya menyebutkan, ada empat atau lima penumpang yang sudah check-in tapi tidak jadi menaiki pesawat, sehingga mereka harus menurunkan barang sebelum berangkat ke Beijing. Pada hari Rabu, pihak berwenang mengatakan, beberapa orang yang tak jadi check-in dan digantikan oleh penumpang yang dalam daftar tunggu, sehingga tidak ada barang yang diturunkan.
PASPOR CURIAN
Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Azhid Hamidi pada awalnya menerangkan, dua orang yang menggunakan paspor curian pada awalnya adalah keturunan Asia. Dua hari kemudian, Kepala Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, mengeluarkan pernyataan yang membingungkan dengan menyebutkan bahwa dua orang yang menggunakan paspor curian adalah keturunan kulit hitam. Informasi ini kemudian dibantah oleh pernyataan Interpol. Interpol menyebutkan, dua orang yang menggunakan paspor curian adalah warga negara Iran. (AP)[Surya Perkasa]
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RIZ)