medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan menyebut, pemerintah sejatinya sudah memprediksi Asia Tenggara sedang diincar teroris. Pemerintah pun sudah berupaya mencegah.
"Kejadian ini sebenarnya sudah sangat kita waspadai sejak Desember bahwa akan ada 'oskestra' di Asia Tenggara ini," ujar Luhut di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (14//1/2016).
Luhut menuturkan, kepolisian berhasil menangkap sembilan pelaku teror pada 18 dan 19 Desember 2015. Mereka ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Namun, intelijen dan kepolisian tidak bisa mengetahui aksi teror akan terjadi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tadi siang.
"Anda bisa melihat mereka melakukan penangkapan-penangkapan selama bulan Desember dan kita memang berhasil lalui Desember dengan baik. Saya jamin, kita tidak tahu kapan di mana itu dilakukan. itu saya kira intelijen mana pun di dunia tidak bisa," ungkap dia.
Luhut pun enggan pemerintah disebut kecolongan atas tragedi tersebut. Menurut dia, polisi dan TNI telah bekerja maksimal menguasai situasi dan menahan serangan teroris dengan sigap.
"Saya ingin katakan jangan ada istilah kami kecolongan. Kami sudah waspadai dan penanganan ini bisa cepat dilakukan. Pukul 15.00 WIB kita sudah buka jalan semua. Artinya polisi menangani cepat," beber dia.
Selain itu, kader Golkar berdarah Medan ini juga meminta masyarakat dan media untuk tidak berspekulasi. Apalagi membuat kegaduhan dengan menyebarkan informasi hoax.
"Tidak terpengaruh dengan eknomi. Jadi saya minta tidak membuat keributan kegaduhan yang tidak perlu," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan menyebut, pemerintah sejatinya sudah memprediksi Asia Tenggara sedang diincar teroris. Pemerintah pun sudah berupaya mencegah.
"Kejadian ini sebenarnya sudah sangat kita waspadai sejak Desember bahwa akan ada 'oskestra' di Asia Tenggara ini," ujar Luhut di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (14//1/2016).
Luhut menuturkan, kepolisian berhasil menangkap sembilan pelaku teror pada 18 dan 19 Desember 2015. Mereka ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Namun, intelijen dan kepolisian tidak bisa mengetahui aksi teror akan terjadi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tadi siang.
"Anda bisa melihat mereka melakukan penangkapan-penangkapan selama bulan Desember dan kita memang berhasil lalui Desember dengan baik. Saya jamin, kita tidak tahu kapan di mana itu dilakukan. itu saya kira intelijen mana pun di dunia tidak bisa," ungkap dia.
Luhut pun enggan pemerintah disebut kecolongan atas tragedi tersebut. Menurut dia, polisi dan TNI telah bekerja maksimal menguasai situasi dan menahan serangan teroris dengan sigap.
"Saya ingin katakan jangan ada istilah kami kecolongan. Kami sudah waspadai dan penanganan ini bisa cepat dilakukan. Pukul 15.00 WIB kita sudah buka jalan semua. Artinya polisi menangani cepat," beber dia.
Selain itu, kader Golkar berdarah Medan ini juga meminta masyarakat dan media untuk tidak berspekulasi. Apalagi membuat kegaduhan dengan menyebarkan informasi hoax.
"Tidak terpengaruh dengan eknomi. Jadi saya minta tidak membuat keributan kegaduhan yang tidak perlu," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)