Vaksin Booster Lindungi Pasien Covid-19 dari Risiko Kematian hingga 91%

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut risiko kematian pasien covid-19 yang telah vaksinasi dosis ketiga atau booster cenderung kecil. Saat ini, angka kematian meningkat pada kelompok lanjut usia (lansia), orang yang memiliki komorbid, dan belum vaksin dua dosis. "Vaskinasi lengkap (dua dosis) memberikan perlindungan hingga 67 persen dari kematian, bahkan 91 persen bagi yang mendapatian vaksin booster," ujar juru bicara vaksinasi covid-19 Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 22 Februari 2022. Nadia menjelaskan pihaknya telah melakukan kajian terhadap 17.871 pasien yang dirawat sejak 21 Januari-19 Februari 2022. Terpantau risiko kematian terhadap bukan lansia yang tidak memiliki komorbid dan telah mendapatkan booster hanya 0,49 persen. Baca: Lansia Boleh Vaksin Booster usai 3 Bulan Disuntik Dosis Kedua Sedangkan, risiko kematian lansia tanpa komorbid yang sudah vaksinasi booster 7,5 persen. Angka tersebut menunjukkan risiko kematian yang rendah. Sementara itu, risiko kematian bukan lansia tanpa komorbid yang telah divaksin dua dosis yakni 2,9 persen. Lalu, risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan vaksinasi dua dosis yakni 22,8 persen. "Dari data yang kami kaji, risiko kematian meningkat rata-rata 3,5 kali lebih tinggi pada kelompok lansia dan orang yang memiliki komorbid  juga terutama risiko kematiaan akan meningkat  pada orang yang belum mendapatkan vaksinasi," jelasnya. Nadia mendorong masyarakat melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga. Kemenkes juga telah mengizinkan lansia mendapatkan dosis ketiga dengan jarak tiga bulan dari dosis kedua.