Pontianak: Presiden RI Joko Widodo menyerahkan 5.500 sertifikat tanah pada warga Kalimantan Barat. Penyerahan sertifikat berlangsung di halaman Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 28 Desember 2018.
Presiden meminta warga menjaga dokumen tersebut. Bila hendak memanfaatkannya, Presiden meminta warga untuk berhati-hati.
"Saya nitip pesan. Jika sertifikatnya disekolahkan (digadaikan), tolong berhati-hati dan dihitung. Jangan sampai tidak bisa dikembalikan," kata Presiden di depan warga penerima sertifikat.
Presiden mengatakan, sepanjang 2017, sebanyak satu juta sertifikat tanah diserahkan pada warga. Penyerahan dilakukan di Kalbar, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jambi, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur.
"Saya hitung dari 126 juta sertifikat yang wajib dimiliki oleh masyarakat, dan baru 46 juta yang dimiliki," ungkap Jokowi.
Program penyerahan sertifikat tanah, lanjut Presiden, berlangsung pada 2018. Ia menargetkan 7 juta sertifikat akan diserahkan kepada masyarakat.
"Dan tahun 2019 mendatang saya ingin target sertifikat tanah mencapai 9 juta sertifikat," tegasnya.
Presiden pun mendapat laporan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang soal jumlah petugas pengukur tanah masih minim. Ia lalu memerintahkan menteri terkait untuk menambah jumlah personel.
Agus, penerima sertifikat, mengaku bersukacita setelah menerima dokumen tersebut. Ia mengaku akan menggunakan sertifikat itu untuk menyokong ekonomi rumah tangganya.
"Saya berencana menggadaikan sertifikat. Uangnya untuk membiayai kebutuhan sekolah dan bercocok tanam," ujar warga Kabupaten Mempawah.
Pontianak: Presiden RI Joko Widodo menyerahkan 5.500 sertifikat tanah pada warga Kalimantan Barat. Penyerahan sertifikat berlangsung di halaman Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 28 Desember 2018.
Presiden meminta warga menjaga dokumen tersebut. Bila hendak memanfaatkannya, Presiden meminta warga untuk berhati-hati.
"Saya nitip pesan. Jika sertifikatnya disekolahkan (digadaikan), tolong berhati-hati dan dihitung. Jangan sampai tidak bisa dikembalikan," kata Presiden di depan warga penerima sertifikat.
Presiden mengatakan, sepanjang 2017, sebanyak satu juta sertifikat tanah diserahkan pada warga. Penyerahan dilakukan di Kalbar, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jambi, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur.
"Saya hitung dari 126 juta sertifikat yang wajib dimiliki oleh masyarakat, dan baru 46 juta yang dimiliki," ungkap Jokowi.
Program penyerahan sertifikat tanah, lanjut Presiden, berlangsung pada 2018. Ia menargetkan 7 juta sertifikat akan diserahkan kepada masyarakat.
"Dan tahun 2019 mendatang saya ingin target sertifikat tanah mencapai 9 juta sertifikat," tegasnya.
Presiden pun mendapat laporan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang soal jumlah petugas pengukur tanah masih minim. Ia lalu memerintahkan menteri terkait untuk menambah jumlah personel.
Agus, penerima sertifikat, mengaku bersukacita setelah menerima dokumen tersebut. Ia mengaku akan menggunakan sertifikat itu untuk menyokong ekonomi rumah tangganya.
"Saya berencana menggadaikan sertifikat. Uangnya untuk membiayai kebutuhan sekolah dan bercocok tanam," ujar warga Kabupaten Mempawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)