Nusa Dua: Bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo membuka IMF-World Bank Annual Meeting (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua, Bali.
Dalam sambutannya, Presiden mengkritisi aliansi negara maju yang saling berlomba untuk bisa memegang kendali dunia. Dia menilai dampak dari ambisi tersebut menimbulkan sejumlah faktor yang memengaruhi ketidakpastian global. Misalnya, koordinasi antarnegara yang bermasalah, harga minyak mentah yang tak terkendali, kekacauan di pasar global, serta melemahnya mata uang di negara berkembang.
Oleh karena itu Presiden mengajak para pemimpin negara meningkatkan komitmen dalam kerja sama global. Dia menyebutkan setiap negara saling bergantung pada kebijakan fiskal dan moneter di negara lain. "Perlu kontribusi dari para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan global secara tepat," kata Presiden.
Di sela kesibukan mendampingi Presiden, Menko Puan menyempatkan berkunjung ke Paviliun Indonesia di kawasan Hotel Westin. Paviliun Indonesia merupakan ajang pameran yang memamerkan keberhasilan pembangunan infrastruktur berupa jalan raya, jalan tol, bandara, hingga pelabuhan. Di samping itu, pembangunan telekomunikasi, pembangunan bisnis serta industri strategis nasional seperti pesawat, tank, dan kapal juga ditampilkan bagi ribuan delegasi IMF dan Bank Dunia.
Di sana ada juga 150 UKM dari 64 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam ajang ini dibagi beberapa ruangan sesuai tema, yaitu BUMN Hall, lokakarya, pameran, area VIP, area investasi, serta coffee shop.
Menko Puan berharap semua orang yang datang ke Bali pekan ini dapat mampir ke Paviliun Indonesia.
"Paviliun Indonesia mencerminkan wajah Indonesia. Orang yang hadir di sini kan dari luar Indonesia, bisa melihat apa saja potensi Indonesia. Bukan hanya keindahan alam, tapi juga bagaimana perkembangan infrastruktur dan produk UKM Indonesia seperti kopi, batik, dan lain-lain," katanya.
Nusa Dua: Bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo membuka IMF-World Bank Annual Meeting (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua, Bali.
Dalam sambutannya, Presiden mengkritisi aliansi negara maju yang saling berlomba untuk bisa memegang kendali dunia. Dia menilai dampak dari ambisi tersebut menimbulkan sejumlah faktor yang memengaruhi ketidakpastian global. Misalnya, koordinasi antarnegara yang bermasalah, harga minyak mentah yang tak terkendali, kekacauan di pasar global, serta melemahnya mata uang di negara berkembang.
Oleh karena itu Presiden mengajak para pemimpin negara meningkatkan komitmen dalam kerja sama global. Dia menyebutkan setiap negara saling bergantung pada kebijakan fiskal dan moneter di negara lain. "Perlu kontribusi dari para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan global secara tepat," kata Presiden.
Di sela kesibukan mendampingi Presiden, Menko Puan menyempatkan berkunjung ke Paviliun Indonesia di kawasan Hotel Westin. Paviliun Indonesia merupakan ajang pameran yang memamerkan keberhasilan pembangunan infrastruktur berupa jalan raya, jalan tol, bandara, hingga pelabuhan. Di samping itu, pembangunan telekomunikasi, pembangunan bisnis serta industri strategis nasional seperti pesawat, tank, dan kapal juga ditampilkan bagi ribuan delegasi IMF dan Bank Dunia.
Di sana ada juga 150 UKM dari 64 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam ajang ini dibagi beberapa ruangan sesuai tema, yaitu BUMN Hall, lokakarya, pameran, area VIP, area investasi, serta coffee shop.
Menko Puan berharap semua orang yang datang ke Bali pekan ini dapat mampir ke Paviliun Indonesia.
"Paviliun Indonesia mencerminkan wajah Indonesia. Orang yang hadir di sini kan dari luar Indonesia, bisa melihat apa saja potensi Indonesia. Bukan hanya keindahan alam, tapi juga bagaimana perkembangan infrastruktur dan produk UKM Indonesia seperti kopi, batik, dan lain-lain," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)