medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi keliru dalam pelaksanaan. Menurutnya, penyaluran subsidi harusnya ditujukan bagi masyarakat berpendapatan rendah.
"Sebagian juga masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi," kata Presiden saat menyampaikan Pidato Kenegaraan sesi kedua di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Untuk itu, katanya, perlu sejumlah kebijakan untuk meningkatkan efisiensi energi dan alokasi yang lebih tepat sasaran pada 2015. Kebijakan itu harus mencapai target sasaran.
Ia mengungkapkan, anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 dialokasikan sebesar Rp433,5 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi negeri sebesar Rp363,5 triliun dan subsidi nonenergi Rp70 triliun.
medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi keliru dalam pelaksanaan. Menurutnya, penyaluran subsidi harusnya ditujukan bagi masyarakat berpendapatan rendah.
"Sebagian juga masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi," kata Presiden saat menyampaikan Pidato Kenegaraan sesi kedua di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Untuk itu, katanya, perlu sejumlah kebijakan untuk meningkatkan efisiensi energi dan alokasi yang lebih tepat sasaran pada 2015. Kebijakan itu harus mencapai target sasaran.
Ia mengungkapkan, anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 dialokasikan sebesar Rp433,5 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi negeri sebesar Rp363,5 triliun dan subsidi nonenergi Rp70 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)