Jakarta: Koordinator Nasional End Child Prostitution on Asian Tourism (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian mengungkapkan 800 juta anak-anak di dunia menggunakan internet. Anak menjadi sasaran empuk predator seks.
"Di banyak negara internet digunakan untuk melakukan kejahatan terutama untuk kejahatan seksual pada anak-anak," beber Ahmad dalam 'Sosialisasi Teman Anak Internet Aman untuk Anak', di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2019.
Ia mengungkapkan ECPAT Indonesia mencatat terdapat 370 anak menjadi korban eksploitasi seksual pada 2018. Rinciannya, 21 persen korban pornografi anak; 17,7 persen korban prostitusi offline dan online; dan 0,79 persen korban bujuk rayu predator anak di online.
"Ada hubungan antara internet dengan meningkatkan kejahatan seksual pada anak-anak," tutur dia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak (KPPA) terus melakukan upaya pecegahan dampak negatif dari internet terutama gawai. Deputi Perlindungan Anak KPPPA Nahar menyebut penggunaan internet yang kurang dikontrol bisa berdampak negatif.
Nahar menyebut pencegahan juga disampaikan pada anak-anak disabilitas. "Kalau tidak dikenalkan maka beberapa kasus yang kami terima, mereka kurang paham kalau mereka menjadi korban," kata dia.
Jakarta: Koordinator Nasional End Child Prostitution on Asian Tourism (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian mengungkapkan 800 juta anak-anak di dunia menggunakan internet. Anak menjadi sasaran empuk predator seks.
"Di banyak negara internet digunakan untuk melakukan kejahatan terutama untuk kejahatan seksual pada anak-anak," beber Ahmad dalam 'Sosialisasi Teman Anak Internet Aman untuk Anak', di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2019.
Ia mengungkapkan ECPAT Indonesia mencatat terdapat 370 anak menjadi korban eksploitasi seksual pada 2018. Rinciannya, 21 persen korban pornografi anak; 17,7 persen korban prostitusi offline dan online; dan 0,79 persen korban bujuk rayu predator anak di online.
"Ada hubungan antara internet dengan meningkatkan kejahatan seksual pada anak-anak," tutur dia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak (KPPA) terus melakukan upaya pecegahan dampak negatif dari internet terutama gawai. Deputi Perlindungan Anak KPPPA Nahar menyebut penggunaan internet yang kurang dikontrol bisa berdampak negatif.
Nahar menyebut pencegahan juga disampaikan pada anak-anak disabilitas. "Kalau tidak dikenalkan maka beberapa kasus yang kami terima, mereka kurang paham kalau mereka menjadi korban," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)