Jakarta: Umat Islam bersiap menyambut bulan suci Ramadan. Tak hanya menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, umat muslim juga berlomba-lomba melakukan kebaikan serta meningkatkan level ibadah mereka.
Mengutip dari laman NU, dalam menyambut Ramadan, setidaknya ada 3 amalan yang biasa dianjurkan untuk dilakukan:
1. Amalan hati
Pertama, amalan terpenting itu adalah amalan hati, yaitu niat menyambut bulan Ramadhan dengan lapang hati (ikhlas) dan gembira. Karena hal itu dapat menjauhkan diri dari api neraka.
Sebuah hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan sebagai berikut:
Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Begitu mulianya bulan Ramadhan sehingga untuk menyambutnya saja, Allah telah menggaransi kita selamat dari api neraka.
2. Ziarah
Amalan kedua yaitu berziarah ke makam orangtua, mengirim doa untuk mereka.
Mengirim doa untuk para leluhur dan sekaligus bertawassul kepada mereka agar diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan mendatang.
Tawassul dalam berdo’a merupakan anjuran dalam Islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S. al-Maidah: 35).
3. Saling memaafkan
Amalan ketiga, saling memaafkan dengan sesama. Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan suci, maka tradisi bersucipun menjadi sangat sesuai ketika menghadapi bulan Ramadhan.
Baik bersuci secara lahir seperti membersihkan rumah dan pekarangannya dan mengecat kembali musala, maupun bersuci secara batin yang biasanya diterjemahkan dengan saling memaafkan antar sesama umat Muslim. Terutama keluarga, tetangga dan kawan-kawan.
Hal ini sesuai dengan anjuran Islam dalam al-Baqarah ayat 178:
Artinya: “Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”
Jakarta: Umat
Islam bersiap menyambut bulan suci
Ramadan. Tak hanya menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, umat muslim juga berlomba-lomba melakukan kebaikan serta meningkatkan level ibadah mereka.
Mengutip dari laman NU, dalam menyambut Ramadan, setidaknya ada 3 amalan yang biasa dianjurkan untuk dilakukan:
1. Amalan hati
Pertama, amalan terpenting itu adalah amalan hati, yaitu niat menyambut bulan Ramadhan dengan lapang hati (ikhlas) dan gembira. Karena hal itu dapat menjauhkan diri dari api neraka.
Sebuah hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan sebagai berikut:
Artinya:
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Begitu mulianya bulan Ramadhan sehingga untuk menyambutnya saja, Allah telah menggaransi kita selamat dari api neraka.
2. Ziarah
Amalan kedua yaitu berziarah ke makam orangtua, mengirim doa untuk mereka.
Mengirim doa untuk para leluhur dan sekaligus bertawassul kepada mereka agar diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan mendatang.
Tawassul dalam berdo’a merupakan anjuran dalam Islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S. al-Maidah: 35).
3. Saling memaafkan
Amalan ketiga, saling memaafkan dengan sesama. Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan suci, maka tradisi bersucipun menjadi sangat sesuai ketika menghadapi bulan Ramadhan.
Baik bersuci secara lahir seperti membersihkan rumah dan pekarangannya dan mengecat kembali musala, maupun bersuci secara batin yang biasanya diterjemahkan dengan saling memaafkan antar sesama umat Muslim. Terutama keluarga, tetangga dan kawan-kawan.
Hal ini sesuai dengan anjuran Islam dalam al-Baqarah ayat 178:
Artinya:
“Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)