Ilustrasi korona. Medcom.id
Ilustrasi korona. Medcom.id

Kemenkes Sebut WHO Tak Rekomendasikan Terus Memantau Mutasi N439K

Kautsar Widya Prabowo • 15 Maret 2021 07:51
Jakarta: Kementerian Kesehatan menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan pemantauan terus menerus untuk mutasi virus covid-19 berjenis N439K. Mutasi itu sudah ditemukan di Indonesia sejak November 2020.
 
"Mutasi ini single mutation, kita tahu mutasi ada yang single atau ada yang multiple mutasi. Kalau virus yang menjadi perhatian, atau disebut juga virus multiple mutasi," ujar juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Metro Tv secara virtual, Minggu, 14 Maret 2021.
 
Nadia meminta masyarakat tidak gusar terkait penyebaran mutasi N439K. WHO tengah meneliti lebih lanjut mutasi asal Skotlandia itu.

"WHO akan mengatakan apakah virus varian dari N439K ini termasuk virus yang harus dilakukan pengamatan terus menerus atau suatu virus yang harus di waspadai seperti varian B117 ini," jelas dia.
 
(Baca: IDI Ingatkan Ancaman Varian Baru Covid-19 N439K)
 
Nadia menyebut belum ada data lengkap mengenai tingkat keparahan penyakit dari varian N439K. Namun, varian virus corona ini disebut dapat melekat lebih kuat di sel-sel tubuh manusia.  
 
"Tapi itu di dalam suatu uji coba melihatnya. Artinya memang baru satu jurnal yang mengatakan ini dan kita belum mendengar lebih lanjut dari WHO seperti apa," ungkap Nadia.
 
Masyarakat dapat mencegah penyebaran covid-19 jenis apa pun dengan tetap disiplin protokol kesehatan 5M. Hal ini meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
 
"Kalau kita merasakan gejala-gejala, untuk segera memeriksakan diri, ditambah tentunya vaksin yang saat ini merupakan salah satu yang bisa membantu kita melawan (covid-19)," kata Nadia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan