Jakarta: Kota Semarang terendam banjir pada akhir pekan ini. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat 5 Februari hingga Sabtu 6 Februari menjadi faktor banjir.
Setidaknya ada sepuluh kecamatan yang terkena banjir. Begitu pula dengan tempat-tempat transportasi publik seperti stasiun kereta Api dan Bandara Internasional Ahmad Yani.
Banjir yang merendam Semarang lantas menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bahkan, banjir Semarang masuk dalam daftar trending topic di Twitter dengan kata "Genangan".
Sepintas tidak ada yang aneh dengan kata genangan. Namun, kata tersebut ternyata dihebohkan para netizen lantaran mengutip laporan Polda Jateng melalui video di akun Twitter mereka.
"Selamat siang. Saya Adi dari Kantibmas Polsek Ngaliyan. Kita berada di RT 11/RW 2, di rumah Pak Ketua RT. Kondisi air masih menggenang kisaran satu setengah meter," ujar Adi.
"Untuk situasi saat ini masih hujan. Saya bersama Babinsa dari Kelurahan Wonosari, Ngaliyan. Terima kasih, untuk sementara kita laporkan seperti itu komandan," lanjutnya.
"Untuk Warga Kota Semarang dan sekitarnya agar waspada ya, beberapa titik ada genangan air. Saat ini masih terjadi hujan. Tetap utamakan keselamatan," tulis akun Twitter Polda Jateng di keterangan video mereka.
Para netizen terheran-heran karena pihak Polda Jateng menggunakan kata-kata genangan. Sebab, ketinggian air sudah mencapai dada.
Antara banjir dan genangan. pic.twitter.com/Q55bsRkl0c
— Christ Wamea (@PutraWadapi) February 7, 2021
Beragam reaksi dari para netizen pun muncul. Ada yang mengkritik, ada pula yang menjadikannya sebagai bahan candaan.
Bahkan, beberapa di antara mereka juga ada yang mencoba untuk mengolasekan laporan Polda Jateng dengan Polda Metro Jaya di Twitter. Kebetulan, laporan Polda Metro Jaya juga menjadi sasaran kritik karena menyebut ketinggian air 20-30 cm yang menggenangi jalan di Jakarta sebagai banjir.
Jakarta: Kota Semarang terendam banjir pada akhir pekan ini. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat 5 Februari hingga Sabtu 6 Februari menjadi faktor banjir.
Setidaknya ada sepuluh kecamatan yang terkena banjir. Begitu pula dengan tempat-tempat transportasi publik seperti stasiun kereta Api dan Bandara Internasional Ahmad Yani.
Banjir yang merendam Semarang lantas menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bahkan, banjir Semarang masuk dalam daftar trending topic di Twitter dengan kata "Genangan".
Sepintas tidak ada yang aneh dengan kata genangan. Namun, kata tersebut ternyata dihebohkan para netizen lantaran mengutip laporan Polda Jateng melalui video di akun Twitter mereka.
"Selamat siang. Saya Adi dari Kantibmas Polsek Ngaliyan. Kita berada di RT 11/RW 2, di rumah Pak Ketua RT. Kondisi air masih menggenang kisaran satu setengah meter," ujar Adi.
"Untuk situasi saat ini masih hujan. Saya bersama Babinsa dari Kelurahan Wonosari, Ngaliyan. Terima kasih, untuk sementara kita laporkan seperti itu komandan," lanjutnya.
"Untuk Warga Kota Semarang dan sekitarnya agar waspada ya, beberapa titik ada genangan air. Saat ini masih terjadi hujan. Tetap utamakan keselamatan," tulis akun Twitter Polda Jateng di keterangan video mereka.
Para netizen terheran-heran karena pihak Polda Jateng menggunakan kata-kata genangan. Sebab, ketinggian air sudah mencapai dada.
Beragam reaksi dari para netizen pun muncul. Ada yang mengkritik, ada pula yang menjadikannya sebagai bahan candaan.
Bahkan, beberapa di antara mereka juga ada yang mencoba untuk mengolasekan laporan Polda Jateng dengan Polda Metro Jaya di Twitter. Kebetulan, laporan Polda Metro Jaya juga menjadi sasaran kritik karena menyebut ketinggian air 20-30 cm yang menggenangi jalan di Jakarta sebagai banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)