Jakarta: Rumah Sakit (RS) kembali mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. ?Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan sampel DNA dan sidik jari.
"Rekonsiliasi pada pagi hari ini berhasil identifikasi enam korban," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers, di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis, 14 Januari 2021.
Salah satu korban yang telah teridentifikasi ialah Mia Teresetyani. Ia tercatat dalam manifes kru nomor urut lima dengan status sebagai flight attendant (FA) atau pramugari.
Baca: Cuaca Kembali Hambat Pencarian Sriwijaya Air SJ-182
Lima korban lainnya yang teridentifikasi berstatus sebagai penumpang. Mereka ialah Ricko tercatat dengan nomor manifes 15, Ikhsan Adlan Hakik nomor manifes empat, Supianto nomor manifes 20, Pipit Yono nomor manifes delapan, dan Yohanes Suherdi nomor 14.
Rusdi memastikan tim DVI akan terus bekerja maksimal untuk mengindentifikasi bagian tubuh korban yang telah ditemukan. Temuan akan dicocokkan dengan sejumlah data antemortem.
Data antemortem dikumpulkan berdasarkan data-data fisik khas seseorang sebelum meninggal. Hal ini meliputi pakaian terakhir yang dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, atau cacat tubuh. Data ini diperoleh dari orang terdekat seperti keluarga.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Rumah Sakit (RS) kembali mengidentifikasi korban
kecelakaan pesawat
Sriwijaya Air
SJ-182. ?Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan sampel DNA dan sidik jari.
"Rekonsiliasi pada pagi hari ini berhasil identifikasi enam korban," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers, di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis, 14 Januari 2021.
Salah satu korban yang telah teridentifikasi ialah Mia Teresetyani. Ia tercatat dalam manifes kru nomor urut lima dengan status sebagai
flight attendant (FA) atau pramugari.
Baca:
Cuaca Kembali Hambat Pencarian Sriwijaya Air SJ-182
Lima korban lainnya yang teridentifikasi berstatus sebagai penumpang. Mereka ialah Ricko tercatat dengan nomor manifes 15, Ikhsan Adlan Hakik nomor manifes empat, Supianto nomor manifes 20, Pipit Yono nomor manifes delapan, dan Yohanes Suherdi nomor 14.
Rusdi memastikan tim DVI akan terus bekerja maksimal untuk mengindentifikasi bagian tubuh korban yang telah ditemukan. Temuan akan dicocokkan dengan sejumlah data antemortem.
Data antemortem dikumpulkan berdasarkan data-data fisik khas seseorang sebelum meninggal. Hal ini meliputi pakaian terakhir yang dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, atau cacat tubuh. Data ini diperoleh dari orang terdekat seperti keluarga.
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)