(Foto:Medcom.id/Anggi Tondi Martaon)
(Foto:Medcom.id/Anggi Tondi Martaon)

Puspiptek Undang Inkubator Bisnis dan Teknologi ASEAN Kembangkan Inovasi di Indonesia

Anggi Tondi Martaon • 03 Agustus 2018 19:36
Jakarta: Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) menerima kunjungan 70 peserta 1st ASEAN Incubator Network (ABInet) Annual Meeting. Kesempatan tersebut dijadikan sarana pengenalan Technology Business Incubation Center (TBIC) yang dimiliki Indonesia.
 
Kepala Puspiptek Sri Setiawati menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai upaya kolaborasi para inkubator bisnis dan teknologi mengembangkan produk unggulan di kawasan ASEAN.
 
"Mereka ini Asosiasi Inkubator ASEAN. Kalau ASEAN itu semangatnya satu, ASEAN One, sekarang juga sudah economic one," kata Sri, saat ditemui usai menyambut peserta 1st ASEAN Incubator Network (ABInet) Annual Meeting di aula Gedung TBIC di kawasan Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 3 Agustus 2018.

Selain memperkenalkan pusat inkubator bisnis dan teknologi milik Indonesia, Sri juga mengajak peserta untuk mengembangkan inovasi yang mereka miliki untuk dikembangkan di TBIC. Hal itu dilakukan untuk mengolaborasikan berbagai inovasi yang ada di kawasan ASEAN.
 
"Jadi, kita bisa sharing. Satu teknologi atau inovasi tidak satu paten, bisa 100. Misalkan menemukan ini, tapi diperlukan ini. Bisa saling sharing, bisa berkolaborasi untuk mengembangkan produknya lebih tinggi," ujarnya.
 
Dia menyebutkan, kolaborasi perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai mutu produk yang dihasilkan, khususnya ASEAN. Terlebih, potensi pasar di kawasan tenggara Benua Asia itu cukup besar.
 
"Pasarnya besar, 660 juta penduduk di ASEAN. Ini tantangan kita agar jangan menjadi sasaran pasar, justru kita menjadi pusat pengembangan satu produk untuk diri kita sendiri, dan ekspor ke kawasan di dunia," katanya.
 
Puspiptek Undang Inkubator Bisnis dan Teknologi ASEAN Kembangkan Inovasi di Indonesia
 (Foto:Medcom.id/Anggi Tondi Martaon)
 
Lebih lanjut Sri menyampaikan bahwa Puspiptek sangat membuka diri kepada siapa saja yang ingin datang ke TBIC. Bahkan, dia menyebutkan bahwa seluruh fasilitas yang ada di TBIC disediakan secara gratis bagi pemula yang ingin mengembangkan produknya.
 
Mengenai keuntungan yang diperoleh Puspiptek, Sri menjawab tidak diperoleh secara langsung. Menurutnya, pihaknya membantu siapa saja, khususnya masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan inovasi yang dimilikinya bagi kemakmuran bersama.
 
Puspiptek Undang Inkubator Bisnis dan Teknologi ASEAN Kembangkan Inovasi di Indonesia
 (Foto:Medcom.id/Anggi Tondi Martaon)
 
"Mungkin keuntungannya tidak kembali kepada Puspiptek, tapi ke Indonesia. Tenaga kerja yang dikembangkan ada di Indonesia. Kita membantu mereka mengembangkan hidup menjadi lebih maju," ujar dia.
 
Selain mendengar penjelasan dari Kepala Puspitek Sri Setiawati, peserta 1st ASEAN Incubator Network (ABInet) Annual Meeting juga meninjau langsung berbagai fasilitas yang ada. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai inovasi. Mereka juga melihat langsung berbagai produk yang berhasil dikembangkan oleh wirausaha pemula yang telah mengikuti program di TBIC.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan