Lava pijar dan material vulkanis menyembur dari Gunung Sinabung, Sumatera Utara, Kamis malam 7 Mei 2016. Antara Foto/Rony Muharrman
Lava pijar dan material vulkanis menyembur dari Gunung Sinabung, Sumatera Utara, Kamis malam 7 Mei 2016. Antara Foto/Rony Muharrman

Lahar Dingin Makin Mengancam Warga Sekitar Sinabung

Tri Kurniawan • 12 Mei 2016 12:51
medcom.id, Jakarta: Ancaman bencana lahar dingin di sekitar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, makin meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut material piroklastik produk erupsi Gunung Sinabung terus bertambah.
 
Diperkirakan ada 50 juta meter kubik material piroklastik Gunung Sinabung yang siap menjadi lahar dingin saat hujan di puncak gunung. Ancaman ini nyata saat banjir lahar dingin menerjang Desa Kutambaru dan sekitar Kecamatan Tiganderket, Senin 9 Mei, pukul 15.45 Wib.
 
Akibat banjir lahar dingin tersebut, Atifaf Farihan Warda, 6, warga, meninggal dunia dan Riska, 7, masih hilang. Empat orang luka ringan hingga sedang akibat terbawa arus lahar dingin.

Lahar Dingin Makin Mengancam Warga Sekitar Sinabung
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis saat erupsi, Sabtu 9 Januari 2016. Antara Foto/Rony Muharrman
 
Kepala BNPB Willem Rampangilei, Rabu 11 Mei, melakukan kunjungan kerja ke lokasi lahar dingin di Desa Kutambaru. Pada kesempatan tersebut, dia memerintahkan tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat mencari korban.
 
"Satu orang korban terlalu banyak, dan tidak boleh terulang kembali di masa mendatang. Lakukan pencarian di lokasi kejadian dengan menelusuri aliran sungai Lau Barus," kata Willem dikutip Metrotvnews.com dari situs bnpb.go.id, Kamis (12/5/2016).
 
Sebagai antisipasi, Willem meminta, tidak ada lagi warga yang tinggal di zona merah. Patroli dan penjagaan di pintu-pintu masuk perlu ditingkatkan. Sosialisasi dan pemasangan papan peringatan perlu ditingkatkan.
 
"Normalisasi sungai segera dilakukan agar material lahar yang menyumbat saluran dapat berkurang. BNPB dan PVMBG akan segera memasang sistem peringatan dini lahar dingin di Gunung Sinabung," ujar Willem.
 
Setelah 1600,  Gunung Sinabung kembali aktif dan meletus pada 2010. Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Dua hari kemudian, sekitar pukul 00.15 WIB, Sinabung mengeluarkan lava.
 
Status gunung ini dinaikkan menjadi Awas. 12 ribu warga di sekitar Gunung Sinabung dievakuasi.
 
September 2013, Gunung Sinabung kembali mengeluarkan  awan panas dan abu vulkanik. Hingga kini, kondisi Sinabung belum stabil. Warga yang dievakuasi sudah mencapai 20 ribu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan