Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membawa sedikitnya empat kabar baik usai melawat ke Arab Saudi. Gus Men, sapaan Menag, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sekitar pukul 14.30 WIB, kemarin.
Kabar baik yang dibawa tentunya berhubungan dengan ibadah haji 2024. Indonesia dipastikan mendapat tambahan kuota haji.
1. Dapat tambahan kuota haji
Gus Men mengatakan Indonesia kembali mendapat tambahan kuota haji pada tahun ini. Kuota tambahan itu diberikan usai Pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Kita mendapatkan kuota terbesar sepanjang sejarah, yaitu 241 ribu," kata Gus Men dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).
2. Dapat tempat terbaik
Tak hanya soal kuota, Menag juga tengah mengupayakan agar jemaah haji Indonesia mendapatkan tempat terbaik di Arab Saudi.
"Ada beberapa perubahan yang signifikan dalam mengupayakan layanan haji yang akan segera disesuaikan. Seperti, penempatan jemaah (di Arafah dan Mina) bergantung seberapa cepat kita melakukan kontrak teknis perhajian bersama Pemerintah Arab," kata Gus Men.
Dia mengatakan minggu ini atau maksimal minggu depan kontrak itu terealisasi. "Agar tempat terbaik didapatkan untuk jemaah Indonesia," ujar Gus Men.
3. Penerbangan haji
Selain hotel, Gus Men juga sudah bertemu dengan otortitas Pemerintah Arab Saudi untuk membicarakan penerbangan bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, kedatangan delegasi Indonesia mendapatkan sambutan baik dari pihak otoritas Arab Saudi.
"Insya Allah itu aman, biar nanti Garuda Indonesia saja yang follow up," ujarnya.
4. Penambahan jalur fast track
Terakhir, Gus Men mengatakan Pemerintah Indonesia juga telah mengusulkan penambahan dua jalur fast track bagi jemaah haji. Kedua jalur tersebut diusulkan di Solo dan Surabaya. Saat ini fast track baru diterapkan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
"Dari pembicaraan yang kita lakukan, mereka menyetujui, tapi mereka tetap akan melakukan survei lapangan untuk melihat ke Solo dan Surabaya," kata Gus Men.
Layanan fast track bisa memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian. Seperti, pengecekan visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.
Fast track membuat jemaah haji yang datang ke Arab Saudi tidak perlu lagi melalui proses imigrasi. Hal tersebut akan sangat membantu jemaah haji Indonesia untuk mengurangi kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang dari Tanah Air.
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membawa sedikitnya empat kabar baik usai melawat ke Arab Saudi. Gus Men, sapaan Menag, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sekitar pukul 14.30 WIB, kemarin.
Kabar baik yang dibawa tentunya berhubungan dengan ibadah haji 2024. Indonesia dipastikan mendapat tambahan kuota haji.
1. Dapat tambahan kuota haji
Gus Men mengatakan Indonesia kembali mendapat tambahan kuota haji pada tahun ini. Kuota tambahan itu diberikan usai Pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Kita mendapatkan kuota terbesar sepanjang sejarah, yaitu 241 ribu," kata Gus Men dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).
2. Dapat tempat terbaik
Tak hanya soal kuota, Menag juga tengah mengupayakan agar jemaah haji Indonesia mendapatkan tempat terbaik di Arab Saudi.
"Ada beberapa perubahan yang signifikan dalam mengupayakan layanan haji yang akan segera disesuaikan. Seperti, penempatan jemaah (di Arafah dan Mina) bergantung seberapa cepat kita melakukan kontrak teknis perhajian bersama Pemerintah Arab," kata Gus Men.
Dia mengatakan minggu ini atau maksimal minggu depan kontrak itu terealisasi. "Agar tempat terbaik didapatkan untuk jemaah Indonesia," ujar Gus Men.
3. Penerbangan haji
Selain hotel, Gus Men juga sudah bertemu dengan otortitas Pemerintah Arab Saudi untuk membicarakan penerbangan bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, kedatangan delegasi Indonesia mendapatkan sambutan baik dari pihak otoritas Arab Saudi.
"Insya Allah itu aman, biar nanti Garuda Indonesia saja yang follow up," ujarnya.
4. Penambahan jalur fast track
Terakhir, Gus Men mengatakan Pemerintah Indonesia juga telah mengusulkan penambahan dua jalur
fast track bagi jemaah haji. Kedua jalur tersebut diusulkan di Solo dan Surabaya. Saat ini
fast track baru diterapkan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
"Dari pembicaraan yang kita lakukan, mereka menyetujui, tapi mereka tetap akan melakukan survei lapangan untuk melihat ke Solo dan Surabaya," kata Gus Men.
Layanan
fast track bisa memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian. Seperti, pengecekan visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.
Fast track membuat jemaah haji yang datang ke Arab Saudi tidak perlu lagi melalui proses imigrasi. Hal tersebut akan sangat membantu jemaah haji Indonesia untuk mengurangi kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang dari Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)