Direktur Urais Binsyar Kemenag, Adib.
Direktur Urais Binsyar Kemenag, Adib.

Kemenag Targetkan Meningkatkan Kapasitas 22 Ribu Imam Masjid

Theofilus Ifan Sucipto • 26 Maret 2024 22:08
Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) akan meningkatkan kapasitas 22 ribu imam masjid di seluruh Indonesia. Program ini merupakan Rencana Strategis (Renstra) Kemenag tahun 2020-2024.
 
“Sejak tahun 2021, Kemenag telah melakukan peningkatan kapasitas imam masjid sebanyak 5.500 orang, 11 ribu orang tahun 2022, 16.500 orang tahun 2023, dan 22 ribu orang ditargetkan terlaksana pada 2024,” ujar Direktur Urais Binsyar Kemenag, Adib, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024.
 
Dia membeberkan sasarannya merupakan imam masjid di Indonesia, seperti imam Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Bersejarah, dan Masjid di tempat publik.

"Tahun ini kami akan menggelar pelatihan tersebut melalui Massive Open Online Courses (MOOC), kemudian secara hybrid bersama imam masjid Istiqlal,” beber dia.
 
Menurut dia, program ini merupakan salah satu upaya menjadikan masjid sebagai pelopor moderasi beragama.
 
“Kita berharap terjadi revitalisasi peran masjid untuk semakin profesional secara pengelolaannya, kian moderat cara pandang dan paham keagamaan seluruh ekosistemnya, juga berdaya dan memberdayakan jemaahnya,” ujar dia.
 
Baca juga: Kemenag Bagikan 1,5 Juta Paket Ramadan

Selain itu, pihaknya akan menggencarkan kampanye rintisan Masjid Ramah di 2024. Salah satu instrumen yang disiapkan adalah program bantuan.
 
Dia menjelaskan program ini untuk masjid, termasuk musala, yang kondisinya memenuhi kriteria dalam lima kategori ramah, dilihat dari sisi pola pikir (mindset), keterampilan (skillset), segenap ekosistemnya, maupun ketersediaan sarana prasarananya (toolset).
 
Kelima kategori ramah tersebut adalah Ramah Perempuan dan Anak, Ramah Difabel dan Lansia, Ramah Lingkungan, Ramah Keragaman, serta Ramah Duafa dan Musafir. Adib mengungkapkan Kemenag menargetkan program 2 ribu bantuan operasional masjid atau musala untuk Tahun Anggaran 2024.
 
"Kami juga sudah memberi bantuan operasional rintisan Masjid Ramah 2024 tahap pertama pada Januari lalu. Bantuan ini hanya untuk dukungan pada sisi toolset (sarana prasarana) saja. Selain tidak besar, sarana-prasarana lebih mudah dilihat sebagai evidence pengukurannya," papar Adib.
 
Adib berharap dana bantuan operasional tersebut dapat digunakan optimal untuk mendorong terbentuknya ekosistem masjid, dan meningkatkan derajat keberlanjutan keberagaman masjid.
 
"Melalui program ini kita berharap revitalisasi peran masjid semakin profesional pengelolaannya, kian moderat cara pandang paham keagamaannya, ramah seluruh ekosistemnya, juga kian berdaya dan memberdayakan jemaahnya," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan