Jakarta: Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) ternyata juga berpengaruh terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini diakui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Yang IKN juga ada (terdampak serangan ransomware pada PDNS)," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa 23 Juli 2024.
Muis menjelaskan pihaknya terpaksa melakukan proses manual akibat serangan tersebut. Mulai dari proses sertifikasi tenaga kerja, konstruksi, hingga proses pengadaan atau tender.
"Kemarin kita kembali ke manual, termasuk juga proses sertifikasi, badan usaha, termasuk sertifikasi tenaga kerja konstruksi juga kembali ke manual," ujar Muis.
Muis menegaskan pihaknya sengaja melakukan proses manual agar proses konstruksi tidak berhenti. Jika terhenti akan berdampak pada target pembangunan IKN.
"Kita harus bergerak cepat. Kalau kita enggak segera mengambil keputusan cepat untuk kembali ke manual, maka waktu akan hilang, habis, maka itu akan menjadikan pembangunan infrastruktur di IKN juga akan mundur," ujar Muis.
Jakarta: Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) ternyata juga berpengaruh terhadap proyek
Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini diakui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Yang IKN juga ada (terdampak serangan ransomware pada PDNS)," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa 23 Juli 2024.
Muis menjelaskan pihaknya terpaksa melakukan proses manual akibat serangan tersebut. Mulai dari proses sertifikasi tenaga kerja, konstruksi, hingga proses pengadaan atau tender.
"Kemarin kita kembali ke manual, termasuk juga proses sertifikasi, badan usaha, termasuk sertifikasi tenaga kerja konstruksi juga kembali ke manual," ujar Muis.
Muis menegaskan pihaknya sengaja melakukan proses manual agar proses konstruksi tidak berhenti. Jika terhenti akan berdampak pada target
pembangunan IKN.
"Kita harus bergerak cepat. Kalau kita enggak segera mengambil keputusan cepat untuk kembali ke manual, maka waktu akan hilang, habis, maka itu akan menjadikan pembangunan infrastruktur di IKN juga akan mundur," ujar Muis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)