Vihara Dharma Bakti atau klenteng petak sembilan di Jakarta Barat/MTVN/Nur Azizah
Vihara Dharma Bakti atau klenteng petak sembilan di Jakarta Barat/MTVN/Nur Azizah

Jelang Imlek, Klenteng Petak Sembilan Bersolek

Nur Azizah • 27 Januari 2017 02:31
medcom.id, Jakarta:  Aroma dupa atau hio pelan-pelan terhirup saat memasuki gerbang Vihara Jin De Yuan, Jakarta Barat. Semakin dekat, aromanya semakin kuat. 
 
Sementara warna merah dan emas mendominasi penglihatan. Mulai dari ukiran klenteng, lampion, tempat pembakaran hio, hingga lilin-lilin raksasa, semuanya merah.
 
Bagi warga Tionghoa, merah dan emas melambangkan kemakmuran. Mereka percaya, warna merah akan membawa rezeki.

Vihara Jin De Yuan dikenal dengan nama klenteng Dharma Bakti. Tapi warga sekitar lebih banyak menyebutnya klenteng Petak Sembilan. 
 
Klenteng ini menjadi salah satu klenteng tertua di Jakarta. Usianya berkisar 400 tahun. Tapi, cat merah yang masih basah membuat klenteng ini tampak segar. 
 
"Kami selalu mengecatnya setiap Imlek tiba. Biar terlihat lebih baru," kata salah satu pekerja, Yance kepada Metrotvnews.com, Jakarta Barat, Kamis (26/1/2017).
 
Klenteng petak sembilan terus bersolek. Di bagian luar, empat pekerja sibuk memasang atap. Sementara pekerja lainnya asik menjajakan lilin-lilin berukuran besar.
 
Semuanya tampak sibuk menyambut hari istimewa bagi warga keturunan Tionghoa itu, pada 28 Januari mendatang. Ada yang sedang membungkus hio, ada pula yang mondar-mandir menyapu lantai.
 
Tidak ada perayaan khusus
 
Seperti tahun-tahun sebelumnya, klenteng Petak Sembilan tidak memiliki perayaan khusus. Semua berjalan seperti biasa saja.
 
"Biasa saja sih. Umat datang berdoa, menyalakan lilin, begitu saja. Enggak ada yang khusus," kata salah satu pengelolaan klenteng petak sembilan yang tidak mau disebutkan namanya.
 

 

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan