medcom.id, Medan: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengawali kunjungan kerja di Medan, Sumatera Utara, dengan melakukan silaturahmi bersama Pengurus Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiah (Tarbiyah Perti) Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli mengingatkan tantangan globalisasi yang menurutnya harus dihadapi dengan solid sebagai bangsa. Oleh sebab itu, ia meminta agar perdebatan soal perbedaan segera dihentikan.
"Kita hentikan silang sengketa soal perbedaan, dan mari merajut kembali persaudaraan kebangsaan. Tantangan globalisasi dan persaingan bebas sudah di depan mata," ujar Zulkifli, Senin, 7 Agustus 2017.
Ia mengingatkan, 20 sampai 30 tahun lagi kemajuan teknologi informasi menuntut sumber daya manusia (SDM) dengan daya saing tinggi. Jika ilmu teknologi tidak bisa direbut, hal ini akan berdampak buruk bagi Indonesia.
"Mereka yang gagal beradaptasi dengan kemajuan, akan tersingkir dan tak mendapatkan apa-apa. Jangan sampai seperti yang Bung Karno sampaikan, jadi kuli di negeri orang dan jadi kuli di negeri sendiri," katanya, mengingatkan.
Terkait tantangan globalisasi dan persaingan bebas yang sudah di depan mata, Ketua Umum PAN itu mengatakan agar mengesampingkan perdebatan soal perbedaan.
"Dari Medan kota yang harmonis dengan keberagaman ini, saya mengajak mari bersatu kembali. Kalau kita pernah dipisahkan karena pilkada, maka karena Pancasila mari bersatu kembali," ucapnya.
Turut hadir pada acara tersebut mendampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfahri Harahap, Anggota DPR Fraksi PAN Saleh Partaunan Daulay dan Nasril Bahar. Hadir juga Ketua DPP Persatuan Tarbiyah Islamiah/Tarbiyah Perti Buya Drs. KH. Adnan Harahap dan Dr. H. Basri Bramanda. Serta ketua Tarbiyah Perti Sumut Buya Dr. KH. Amirudin MS, Ph.D.
medcom.id, Medan: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengawali kunjungan kerja di Medan, Sumatera Utara, dengan melakukan silaturahmi bersama Pengurus Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiah (Tarbiyah Perti) Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli mengingatkan tantangan globalisasi yang menurutnya harus dihadapi dengan solid sebagai bangsa. Oleh sebab itu, ia meminta agar perdebatan soal perbedaan segera dihentikan.
"Kita hentikan silang sengketa soal perbedaan, dan mari merajut kembali persaudaraan kebangsaan. Tantangan globalisasi dan persaingan bebas sudah di depan mata," ujar Zulkifli, Senin, 7 Agustus 2017.
Ia mengingatkan, 20 sampai 30 tahun lagi kemajuan teknologi informasi menuntut sumber daya manusia (SDM) dengan daya saing tinggi. Jika ilmu teknologi tidak bisa direbut, hal ini akan berdampak buruk bagi Indonesia.
"Mereka yang gagal beradaptasi dengan kemajuan, akan tersingkir dan tak mendapatkan apa-apa. Jangan sampai seperti yang Bung Karno sampaikan, jadi kuli di negeri orang dan jadi kuli di negeri sendiri," katanya, mengingatkan.
Terkait tantangan globalisasi dan persaingan bebas yang sudah di depan mata, Ketua Umum PAN itu mengatakan agar mengesampingkan perdebatan soal perbedaan.
"Dari Medan kota yang harmonis dengan keberagaman ini, saya mengajak mari bersatu kembali. Kalau kita pernah dipisahkan karena pilkada, maka karena Pancasila mari bersatu kembali," ucapnya.
Turut hadir pada acara tersebut mendampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfahri Harahap, Anggota DPR Fraksi PAN Saleh Partaunan Daulay dan Nasril Bahar. Hadir juga Ketua DPP Persatuan Tarbiyah Islamiah/Tarbiyah Perti Buya Drs. KH. Adnan Harahap dan Dr. H. Basri Bramanda. Serta ketua Tarbiyah Perti Sumut Buya Dr. KH. Amirudin MS, Ph.D.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)