medcom.id, Jakarta: Jenazah warga negara Kanada Amir Quali Tahar sudah diserahkan ke Kedutaan Besar Kanada, Kamis, 21 Januari kemarin. Amir merupakan korban ledakan bom yang diduga dilakukan kelompok teroris di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 14 Januari 2016.
Menurut Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri AKBP Jayus Suryanta jenazah dibawa ke Yayasan Rumah Duka Abadi, Daan Mogot, terlebih dahulu sebelum diberangkatkan ke Kanada.
"Rencananya hari Sabtu, 23 Januari sekitar pukul 05.00 WIB, jenazah Amir akan diberangkatkan ke tempat kelahirannya," kata Jayus saat dihubungi di Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016).
Jayus mengatakan, sebenarnya jenazah Amir sudah bisa diserahkan sejak Selasa, 20 Januari. Proses identifikasi Amir terbilang cepat karena seluruh hasil tes DNA dan administrasi tidak ada masalah.
Sebelumnya, dua jenazah korban ledakan bom telah diserahkan ke keluarga Sugito dan Rico Hermawan. Kedua jenazah telah teridentifikasi dari dokumen yang dibawa keluarga, DNA, dan ciri-ciri fisik yang terdapat pada diri Jenazah.
Sejumlah pasien korban bom MH Thamrim yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto mulai membaik. Bahkan, lima dari sembilan orang sudah dibawa pulang.
"Tinggal empat orang yang dirawat di RSPAD. Beberapa korban kondisinya sudah membaik dan sudah diizinkan pulang," kata Kapolsek Senen Kasmono saat ditemui Metrotvnews.com, di Jakarta Pusat, Jumat 22 Januari 2016.
Morat Armeswali, korban bom MH Thamrin kewarganegaraan Aljazair, menjadi pasien terakhir yang meninggalkan RSPAD. Morat keluar dari rumah sakit TNI itu sekitar pukul 14.00 WIB.
"Morat kembali ke negera asalnya di Aljazair. Dia mengalami patah tulang di bagian dada kiri dan kaki kiri. Keadaannya sudah membaik," jelas Kasmono.
Sementara Yohanes Antonius Maria, korban ledakan yang berasal dari Belanda, telah pindah rumah sakit sejak Sabtu, 16 Januari lalu. Yohanes dirujuk ke rumah sakit di Singapura. Ia mengalami patang tulang tangan bagian kiri dan tempurung kakinya pecah.
medcom.id, Jakarta: Jenazah warga negara Kanada Amir Quali Tahar sudah diserahkan ke Kedutaan Besar Kanada, Kamis, 21 Januari kemarin. Amir merupakan korban ledakan bom yang diduga dilakukan kelompok teroris di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 14 Januari 2016.
Menurut Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri AKBP Jayus Suryanta jenazah dibawa ke Yayasan Rumah Duka Abadi, Daan Mogot, terlebih dahulu sebelum diberangkatkan ke Kanada.
"Rencananya hari Sabtu, 23 Januari sekitar pukul 05.00 WIB, jenazah Amir akan diberangkatkan ke tempat kelahirannya," kata Jayus saat dihubungi di Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016).
Jayus mengatakan, sebenarnya jenazah Amir sudah bisa diserahkan sejak Selasa, 20 Januari. Proses identifikasi Amir terbilang cepat karena seluruh hasil tes DNA dan administrasi tidak ada masalah.
Sebelumnya, dua jenazah korban ledakan bom telah diserahkan ke keluarga Sugito dan Rico Hermawan. Kedua jenazah telah teridentifikasi dari dokumen yang dibawa keluarga, DNA, dan ciri-ciri fisik yang terdapat pada diri Jenazah.
Sejumlah pasien korban bom MH Thamrim yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto mulai membaik. Bahkan, lima dari sembilan orang sudah dibawa pulang.
"Tinggal empat orang yang dirawat di RSPAD. Beberapa korban kondisinya sudah membaik dan sudah diizinkan pulang," kata Kapolsek Senen Kasmono saat ditemui
Metrotvnews.com, di Jakarta Pusat, Jumat 22 Januari 2016.
Morat Armeswali, korban bom MH Thamrin kewarganegaraan Aljazair, menjadi pasien terakhir yang meninggalkan RSPAD. Morat keluar dari rumah sakit TNI itu sekitar pukul 14.00 WIB.
"Morat kembali ke negera asalnya di Aljazair. Dia mengalami patah tulang di bagian dada kiri dan kaki kiri. Keadaannya sudah membaik," jelas Kasmono.
Sementara Yohanes Antonius Maria, korban ledakan yang berasal dari Belanda, telah pindah rumah sakit sejak Sabtu, 16 Januari lalu. Yohanes dirujuk ke rumah sakit di Singapura. Ia mengalami patang tulang tangan bagian kiri dan tempurung kakinya pecah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)