Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi akrab dipanggil Kak Seto,--Foto: MI/Mohamad Irfan
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi akrab dipanggil Kak Seto,--Foto: MI/Mohamad Irfan

Kak Seto: Jangan Gegabah Tafsirkan Jajanan Anak Seperti Kondom

Wanda Indana • 25 Januari 2016 10:19
medcom.id, Jakarta: Semua pihak diminta tidak gegabah menafsirkan jajanan berbentuk alat kontrasepsi yang ditemukan di Bekasi. Demikian dikatakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi. Tindakan gegabah warga menurut dia justru akan membuat anak takut.
 
"Jangan terburu-buru menafsirkan justru merugikan anak-anak. Di dunia anak-anak tidak mengenal yang namanya alat kontrasepsi. Saya terkejut ketika ada upaya pengarahan ke arah pornografi," kata pria yang akrab disapa Kak Seto dalam program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Jakarta, Senin (25/1/2016).
 
Kak Seto meminta, publik bersabar terkait operasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menjaring jajanan yang dinilai menyerupai alat kontrasepsi. Sehingga, hak anak dalam memperoleh kebahagian tidak terhambat.

"Anak-anak itu bahagia melihat hadiah. Mereka melihat ini balon yang bisa ditiup. Kalau dijuruskan ke pornografi anak-anak jadi takut dan kebutuhan anak-anak memperoleh mainan terhambat," jelas dia.
 
Kak Seto mengakui, jajanan bertuliskan "Kotak Kado" yang sempat menggegerkan warga Bekasi adalah produk murahan. Apalagi jajanan tersebut tidak mengantongi izin BPOM.
 
"Produknya murah, kualitasnya tidak terjamin, termasuk balonnya untuk anak-anak. Mungkin kualitas yang rendah akhirnya diinterpretasikan orang dewasa seperti alat kontrasepsi," kata dia.
 
Sebelumnya, jajanan makanan anak yang berhadiah mainan mirip kondom ditemukan beredar di Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat langsung mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran jajanan anak.
 
Temuan ini bermula saat Komisaris Bidang Pendidikan dan Advokasi KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Kota Bekasi Haryekti Rina membeli sebuah jajanan di Jalan Pekayon, Bekasi Selatan, sepekan lalu. Jajanan itu dikemas dalam bentuk boks kecil berukuran 5x7 sentimeter (Cm) dengan tulisan "Kotak Kado" mainan beragam jenis. Seperti parasut mini, mainan kecil, sticker dan balon yang dinilai menyerupai kondom.
 
Penemuan mainan mirip kondom ini juga ramai dibahas di media sosial. Salah satu yang gencar menyampaikan hal ini adalah Yayasan Kita dan Buah Hati.
 
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Suratmono mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim menyusuri peredaran jajanan berbentuk alat kontrasepsi.
 
Kata dia, ada perbedaan hasil temuan di lapangan dengan yang ada di media sosial. "Yang di media sosial itu tidak persis dengan yang ada di lapangan," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan