Solidaritas Perempuan melakukan penolakan reklamasi saat Deklarasi Gerakan Perempuan Tolak Reklamasi di Jakarta. (Foto: Antara/Agung Rajasa)
Solidaritas Perempuan melakukan penolakan reklamasi saat Deklarasi Gerakan Perempuan Tolak Reklamasi di Jakarta. (Foto: Antara/Agung Rajasa)

Pemerintah Diminta Pikirkan Sumber Daya Pangan Laut Sebelum Reklamasi

Renatha Swasty • 13 Maret 2016 16:26
medcom.id, Jakarta: Pemerintah diminta memperhatikan sumber daya pangan laut dalam mereklamasi laut. Sebab potensi laut Indonesia akan hilang jika tidak dipikirkan secara matang.
 
"Indonesia sangat bergantung pangan dari laut, proyek reklamasi harus mempertimbangkan sumber pangan kita yang berasal dari laut. Kita akan kehilangan sumber pangan dari laut," kata Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy di Bakoel Coffe Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2016).
 
Menurut Dewy, reklamasi merusak lingkungan laut yang berdampak pada penghasilan nelayan. Padahal, kata Dewy, potensi laut harus dimaksimalkan, apalagi Presiden Joko Widodo menggaungkan poros maritim dalam menjalankan pemerintahannya.
 
"Kalau dikatakan poros maritim, ternyata yang digendakan Jokowi tidak menyejeahterakan. Nelayan di sekitar akan digusur, padahal Indonesia sangat bergantung pangan dari laut," kata Dewy.
 
Dewy meminta Pemerintah memikirkan lebih jauh reklamasi yang berdampak pada hasil laut dan kearifan lokal.
 
"Kearifan lokal dan ekonomi akan hilang. Pemerintah lupa, sumber daya alam diperuntukan untuk kepentingan rakyat, kesejahteraan rakyat. Di mana pertimbangan kearfian lokal, sosial, budaya yang sudah dilakukan turun-temurun," pungkas Dewy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan