Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menggunakan berbagai cara kreatif dalam menjalankan program Gerakan Indonesia Bersih (GIB).
"Melalui kreativitas dan peranan pendamping, GIB dapat terus berkembang dan berkontribusi secara positif terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Ketua Satuan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Gerakan Indonesia Bersih Kemenko PMK Pamuji Lestari, dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Agustus 2018.
Ajakan tersebut disampaikan secara khusus bagi 160 koordinator pendamping PKH yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. SDM PKH menjadi pelopor dan teladan yang menyebar pesan-pesan revolusi mental dan gerakan perubahan bagi masyarakat luas di Indonesia.
“Kita semua agen perubahan. Jadilah teladan lewat tindakan nyata yang akan menjadi contoh positif untuk masyarakat sekitar,” ungkap Pamuji Lestari.
Secara umum, GIB yang diamanatkan dalam Inpres No. 12/2016 telah dijalankan baik di pemerintah. Namun, agar gerakan ini dapat terus disebarkan secara luas, maka harus dijadikan sebagai sebuah bagian penting dari kehidupan masyarakat.
"GIB harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Hal ini penting, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan dampak positif yang dihasilkan" ungkap Pamuji Lestari.
Salah satu peserta yang berasal dari Bondowoso, Khusaeri mengatakan Program Gerakan Nasional Revolusi Mental sudah berjalan dengan baik. “Hal terpenting adalah peran dari pemerintah untuk terus mengawal program ini supaya semangat perubahan dapat terus dipelihara” katanya menjelaskan.
Bustam, peserta lainnya dari Provinsi Sulawesi Barat menjelaskan GIB memiliki irisan dengan kearifan lokal yang ada di wilayah Mandar. “Hal ini dapat dilihat dari upaya masyarakat Mandar untuk menjaga kebersihan laut. Bagi kami pantang menjadikan laut sebagai tempat sempah atau mencemarinya,” ungkap Bustam.
Bustam beserta peserta lainnya berharap program Revolusi Mental terus berlanjut dan disebarkan secara masif. “Program Revolusi Mental dan GIB ini memiliki manfaat yang sangat baik bagi masyarakat, sehingga penting untuk terus dijalankan dan terlaksana,” ucapnya.
Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menggunakan berbagai cara kreatif dalam menjalankan program Gerakan Indonesia Bersih (GIB).
"Melalui kreativitas dan peranan pendamping, GIB dapat terus berkembang dan berkontribusi secara positif terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Ketua Satuan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Gerakan Indonesia Bersih Kemenko PMK Pamuji Lestari, dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Agustus 2018.
Ajakan tersebut disampaikan secara khusus bagi 160 koordinator pendamping PKH yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. SDM PKH menjadi pelopor dan teladan yang menyebar pesan-pesan revolusi mental dan gerakan perubahan bagi masyarakat luas di Indonesia.
“Kita semua agen perubahan. Jadilah teladan lewat tindakan nyata yang akan menjadi contoh positif untuk masyarakat sekitar,” ungkap Pamuji Lestari.
Secara umum, GIB yang diamanatkan dalam Inpres No. 12/2016 telah dijalankan baik di pemerintah. Namun, agar gerakan ini dapat terus disebarkan secara luas, maka harus dijadikan sebagai sebuah bagian penting dari kehidupan masyarakat.
"GIB harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Hal ini penting, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan dampak positif yang dihasilkan" ungkap Pamuji Lestari.
Salah satu peserta yang berasal dari Bondowoso, Khusaeri mengatakan Program Gerakan Nasional Revolusi Mental sudah berjalan dengan baik. “Hal terpenting adalah peran dari pemerintah untuk terus mengawal program ini supaya semangat perubahan dapat terus dipelihara” katanya menjelaskan.
Bustam, peserta lainnya dari Provinsi Sulawesi Barat menjelaskan GIB memiliki irisan dengan kearifan lokal yang ada di wilayah Mandar. “Hal ini dapat dilihat dari upaya masyarakat Mandar untuk menjaga kebersihan laut. Bagi kami pantang menjadikan laut sebagai tempat sempah atau mencemarinya,” ungkap Bustam.
Bustam beserta peserta lainnya berharap program Revolusi Mental terus berlanjut dan disebarkan secara masif. “Program Revolusi Mental dan GIB ini memiliki manfaat yang sangat baik bagi masyarakat, sehingga penting untuk terus dijalankan dan terlaksana,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)